Jumat, 05 September 2014

BUDIDAYA TANAMAN TOMAT(Lycopersicum esculentum MILL)


Budidaya tanaman tomat(Lycopersicum esculentum MILL)
I. Syarat tumbuh tanaman tomat
  1.  Syarat iklim.
     -Temperatur udara siang 20-30 c dan malam 10-20c.
     -Curah hujan 100-200 mmper bulan .
     -Tinggi tempat dari permukaan laut 200-1.500  meter.
     -Intensitas sinar mata hari cukup( tidak terlindung).
     -Kelembaban udara70-85%.
 2.Syarat tanah.
     -tingkat kemasaman (pH)5,0-6,5.
     -Jenis tanah Andosol.
     -Tanah gembur,subur,dan kaya humus.
     -Areasi dan drainase tanah lancar.
II.Pengenalan Varietas /jenis tomat.
 1.Jenis tomat.
 a.Tomat Apel(Lycapersicum pyriform),dengan spesipikasi;bentuk buah bulat                                                         kuat(kompak),sedikit keras seperti buah apel.
  b.Tomat biasa(Lycapersicum commune),dengan spesipikasi;buah bulat pipih,lunak,bentuk tidak teratur,sedikit beralur terutama di dekat tangkainya.
  c.Tomat kentang(Lycapersicum grandifolium), dengan spesipikasi;bentuk buah bulat,besar padat(kompak) seperti tomat apel tetapi ukuran nya lebih kecil dan berdaun lebar
  d.Tomat kentang(Lycapersicum validum),spesipikasi;bentuk buah agak lonjong ,keras,berdaun rimbundan keriting seperti terserang penyakit Virus  keriting,warna daun hijau kelam.
  e.tomat Ceri/ranti(lycapersicum pimpinellifolium),spesipikasi;bentuk buah kecil-kecil,warna buah merah,dan rasanya manis.Tomat Ceri merupakan nenek moyang tomat yang ada sekarang.
  2.Varitas tomat yang di anjurkan.
  a.Varietas Intan(AV-33)a
      -Berasal dari Taiwan dan berumur pendek.
      -Tanaman  pendek bersipat determinant sampai semi detrminant,tumbuh baik di dataran rendah atau medium.
      -Buah berbentuk Apel,warna buah muda putih kehijauan dan warna buah matang  jingga sampai merah.
     -Resisten terhadap penyakit layu bakteri dan peka  penyakit busuk daun.
      -Produksi 5-25 Ton per Hektar.
  b.Vaietas Ratna(VC11.1)
      -Berasal dari Vilipina,berumur genjah.
      -Tanaman pendek,bersipat determinant,dantumbuh baik di dataran rendaha atau mediumm.
       -Bentuk buah Apel, warna buah muda putih kehijauan,kulit buah halus,pemukaan buah sedikit bergelombang,berat  buah  40 gram.
      -Tahan terhadap penyakit layu dan peka terhadap penyakit busuk daun.
      -Produksi 5-20 Ton per hektar.
  c.Varietas Berlian.
      -Berasal dari Taiwan ,berumur genjah.
      -Tanaman pendek,bersifat  determinant,dan tumbuh baik di dataran tinggi sampai medium.
      -Bentuk buah bulat oval,warna buah masak orange sampai merah,dan berat buah rata-rata 43 gram.
      -Produksi 11-23 ton per Hektar.
  d.Varietas Mutiara.
     -berasal Indonesia,berumur genjah.
     -Tanaman berukuran sedang sampai tinggi,bersifat determinanat,dan tumbuh baik di dataran tinggi dan rendah.
     -Bentuk buah oval,permukaan buah licin,warna buah muda putih kehijauan,warna buah  matang merah,berat buah75 gram.
     -Tahan terhadap penyakit layu dan busuk daun.
     -Produksi sekitar 40 ton per hektar.
   e.Varietas Monkeymaker.
     -Berasal dari Belanda,berumur sedang.
     -Tinggi tanaman 110 cm,bersifat interminant ,tumbuh baik di dataran tinggi.
     -Bentuk buah bulat,warna buah muda  putih polos,buah matang merah jingga,berat buah 50 gram.
     -Tahan terhadap penyakit Layu bakteri dan nematoda parasit.
     -Produksi 27 ton per hektar(1 kg per pohon).
  f.Varietas Precieous F1 hybrid(TW-375).
    -Berasal dari Taiwan,berumur sedang sampai dalam (110 hari panen pertama dan 124 hari panen terakhir).
    -Tipe pertumbuhan determinan tak terbatas,dan tumbuh baik di dataran tinggi dan sedang.
    -Bentuk buah lonjong agak persegi,warna buah muda putih kehijauandan warna buah matang merah tua., kompak,kandungan air sedikit,berat buah 90 gram.
   -Produksi buah pertanaman antara 3-5kgdan bisa menghasilkansampai 100buah /tanaman
   g.Varietas  farmers 209 F1 Hybrid (TW-369).
    - Asal dari taiwan dan karakteristiknya hampir sama dengan TW-375.
    - Bentuk buah lonjong, berat 75-80 gr/buah, dan cocok  untuk indstri pengolahan     makanan.
   - Tahan terhadap penyakit busuk dan layu bakteri
h. Varietas sugar pearl F1 Hybrid (TW-373)
  -Asal dari taiwan dan karakteristiknya hampir sama dengan TW-375 dan TW-369.
  -Tahan terhadap penyakit layu bakteri dan busuk.
  -Produksi tinggi, bentuk buah kecil-kecil, merah, berat sekitar 20 gr/buah, jumlah buah per pohon bisa mencapai 200 buah, rasa manis, dan lebih dikenal dengan nama tomat ceri
III.BAHAN TANAMAN TOMAT
 1. Syarat pohon induk;
  - Sehat.
  - Batang tegak.
  - Dalam satu kebun hanya di tanami satu varietas.
  - Tahan terhadap penyakit maupun hama.
  - Produksi tinggi
.
 
- Daya adaptasi luas.
2. Tanaman tomat yang akan dijadikan pohon induk dilakukan penyeleksian dan pohon yang terpilih harus diberi tanda dengan cara menancapkan ajir dekat dengan pohon yang bersangkutan.
3.Penyeleksian.
 Buah yang akan diambil bijinya untuk benih harus diseleksi sejak buah masih muda yang berasal dari pohon induk hasil penyeleksian tersebut di atas.
4. Syarat buah.
  -Berasal dari pohon induk yang memenuhi persyaratan.
  -Dilakukan penyeleksian dari awal pertumbuhan.
  -Matang murni di pohon.
  -Sehat dan mulus.
  -Bentuk buah sesuai dengan varietasnya.
  -Pada waktu pemetikan dalam keadaan segar.
  -Ukuran buah normal.
  -Buah tidak kotor (bersih).
5. Pemeraman Buah.
 Untuk meningkatkan kualitas biji yang akan digunakan untuk benih buah sebelum diambil bijinya terlebih dahulu harus di lakukan pemeraman selama 1-3 malam sampai kulit buah berwarna merah gelap dan lunak.
6. Mengeluarkan Biji Dan Mencuci Biji.
 Biji yang akan digunakan untuk benih sebaiknya diambil dari bagian tengah buah dikeluarkan bersamaan dengan lendirnya/daging buah yang berada disekitar biji.
 Untuk menghilangkan lendir pada biji sebaiknya dengan cara dicuci menggunakan air yang bersih.


7. Pengeringan Biji.
 Pengeringan bisa dengan cara di jemur, diangin-anginkan, panas listrik(elektronik) atau cara lain yang dianggap lebih menguntungkan, sehingga kandungan air pada biji yang bersangkutan berkisar antara 11-14 %.
8. Sortasi Biji.
 Untuk mendapatkan biji yang berkualitas tinggi sehingga kemurniannya bisa diandalkan perlu dilakukan pemilihan biji secara teliti.
9. Syarat Biji Untuk Benih.
  -Daya kecambbah lebih dari 85%.
  -Tidak tercampur dengan benda atau varietas lain.
  -Bernas.
  -Bebas dari hama maupun penyakit.
  -Sudah pernah mengalami masa dormansi yang cukup.
  -Berasal dari tanaman yang memenuhi persyaratan.
  -Kadar air benih 11-14%.
10. Menentukan Kebutuhan Benih.
  - Rumus kebutuhan benih.
     X = P/ Q x R x S x T x U.
     Keterangan:
     X = Kebutuhan benih
     P = Luas lahan 1 Ha
     Q = Jarak tanam
     R = Efektifitas lahan
     S = Bobot benih 1000 butir
     T = Daya kecambah benih
  - Kebutuhan benih untuk luas lahan 1 Ha berkisar anatara 150-450 gram dengan daya kecambah kurang lebih 75%.
11. Macam-macam persemaian.
  -Bedengan persemaian ; sebaiknya dibuat pada lahan yang strategis dan harus dibuatkan naungan dengan arah timur barat.
  -Kotak persemaian; bisa berasal dari papan kayu atau campuran kayu dan bambu yang tingginya antara 10-20 cm.
  -Yang berasal dari pelastik bisa berbentuk kantong, baki, bekas kemasan minuman air mineral. Untuk menjamin sirkulasi udara maka pada bagian bawah dan pinggirnya dilubangi.
12. Menyiapkan Persemaian.
  -Waktu membuat persemaian benih tomat dikerjakan 3-5 minggu sebelum penanaman atau 1-2 minggu sebelum pengokeran.
 
 -Cara membuat persemaian.
   Prinsipnya sama dengan pengolahan tanah di pertanaman permanen sedangkan yang
perlu diperhatikan  pada  waktu pembuatannya yaitu lahan harus betul-betul gembur, bebas hama atau penyakit, dan lahan bebas gulma.
Untuk memacu pertumbuhan bibit media semai dicampur dengan pupuk kandang kering dan halus dengan perbandingan 1 meter persegi lahan berbanding 2-5 kg pupuk kering, halus, dan matang.
13. Menyemai Benih Tomat.
 Benih tomat bisa disemaI dengan cara:
  -Sebar rata; benih ditaburkan diatas permukaan bedengan dengan jarak taburan dari pinggir bedengan 10-15 cm dan benih yang ditaburkan tidak saling tindih.
  -Sebar barisan (larikan); benih ditaburkan pada larikan yang sebelumnya telah disediakan dengan ketentuan dalam barisan 0,5-1 cm dan jarak larik atau baris 5-10 cm.
  -Benih disemai di pot atau kantong plastik dan sejenisnya setiap wadah di isi 1-2 biji benih yang sebelumnya dilakukan perlakukan secara khusus (merendam).
14.Pemeliharaan Persemaian.
  -Penyiraman sebaiknya dikerjakan pagi dan sore hari dengan cara diemrat terutama dilakukan apabila penyemaian pada musim kemarau dan tempat menyemai terlindung.
  -Untuk menanggulangi bibit dari serangan hama maupun penyakit sebaiknya dilakukan penanggulangan sedini mungkin konsentrasi obat yang digunakan setengahnya untuk tanaman dewasa.
  -Penyiangan; agar tidak terjadinya persaingan antara tanaman dengan gulma didalam pemanfaatan unsur hara, sinar matahari, dan air, maka perlu dilakukan penyiangan apabila di permukaan bedengan ditumbuhi gulma dengan cara dicabut (tanpa menggunakan alat).
15.Pengokeran/Penyapihan/Transplan.
 Untuk menghindari terjadinya hambatan pertumbuhan setelah di lakukan penanaman (stagnasi), maka perlu dilakukan pengokeran yang dilaksanakan setelah bibit berumur 1-2 minggu. Tempat mengoker bisa menggunakan kantong plastik, bumbung dari bambu/plastik, daun atau pelepah pisang yang diisi dengan media tumbuh campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 atau 2 : 1.
Lamanya bibit di dalam pengokeran 1-2 minggu dengan ditandai bibit di dalam okeran sudah kelihatan segar dan sehat.
IV.PENYIAPAN LAHAN.
 1.Waktu Menyiapkan Lahan Sebaiknya Dikerjakan 2-3 Minggu Sebelum Tanam.
 2.Cara Pengolahan Tanah.
   Setelah alat dan bahan tersedia dengan kumplit dan lahan yang akan diolah sudah diketahui secara pasti dilanjutkan dengan:

  a.Membersihkan gulma dan sisa tanaman sebelumnya.
  b.Pencangkulan lahan dilakukan dengan 2 tahapan pencangkulan yaitu:
   -Pencangkulan ke-1 membalikkan lapisan tanah sehingga terbentuk bongkahan.
   -Pencangkulan ke-2 menghancurkan hasil pencangkulan ke-1 dan membentuk bedengan dengan ketentuan sebagai berikut;
    = panjang bedengan disesuaikan dengan keadaan lahan/kebutuan.
    = lebar bedengan 100-120 cm.
    = tinggi bedengan 15-30 cm.
    = jarak antara bedengan 25-30 cm
 c.Menaburkan dan mencampurkan pupuk kandang sebagai pupuk dasar di atas permukaan bedengan sebanyak 15-20 ton/Ha.
 d.Meratakan permukaan bedengan.
3.Pengaturan Jarak Tanam.
     Waktu membuat lubang tanam dikerjakan 1-2 hari sebelum tanam, sedangkan jarak tanam yang digunakan yaitu 50x50 cm, 50x60 cm, 50x70 cm, 50x80 cm, 60x60, 70, atau 80 cm.
V.PENANAMAN TOMAT.
 1.Waktu menanam yang terbaik ialah 2 (dua) bulan sebelum hujan berakhir, dapat pula ditanam pada awal musim hujan meskipun sering mengalami serangan penyakit daun dan buahnya banyak yang pecah. Ditempat-tempat yang dapat diairi/digenangi, misalnya sawah menanam tomat yang paling baik dikerjakan pada awal musim kemarau.
-        2.Cara Menanam.
  a.Bibit yang telah berumur 3-4 minggu atau telah berdaun 3-5 helai siap untuk ditanam.
  b.Apabila pada waktu pengolahan tanah tidak diberikan pupuk kandang sebagai pupuk dasar maka bisa diganti dengan pupuk Urea, TSP/SP.36 sebanyak 350 kg, dan KCL sebanyak 200 kg. Pupuk dasar tersebut diatas diberikan 1-3 hari sebelum tanam.
  c.Langkah kerja menanam bibit tomat.
   -Menyiapkan bibit yang akan ditanamkan.
   -Keluarkan bibit dari okeran dengan hati-hati dan diusahakan akar bibit tidak rusak.
   -Memasukan/menanamkan bibit kedalam lubang tanam yang telah disiapkan
    sebelumnya dengan posisi bibit tegak.
   -Memadatkan tanah yang ada disekitar media tumbuh  bibit.
   -Menaungi bibit yang telah ditanam dengan pelepah pohon pisang dan pucuk bibit 
     tidak bersentuhan dengan naungan.
   -Bentuk naungan kerucut sehingga dibagian utara dan selatan tanaman tertutup.
   -Menyirami tanaman pagi dan sore hari dengan emrat (apabila penanaman dikerjakan
     pada musim kemarau).
   -Naungan dibuka setelah tanaman berumur 4-8 hari setelah tanam atau tanamana
    tersebut sudah kelihatan segar.
 3.Perhatian: setelah bibit ditanamkan hindari tanaman dari genangan air lebih dari 2-6  jam, untuk menghindari serangan penyakit layu.
Bibit yang telah ditanamkan sebaik nya tidak diganggu posisinya dan hindari perlakuan yang sifatnya mengganggu/merusak bagian tanaman yang bersangkutan, misalnya membuat lubang yang melingkari batang tanaman, penggemburan terlalu lama, dan sebagainya.
VI. PEMELIHARAAN TANAMAN TOMAT.
 1. Pengairan.
     a. Waktu : Tomat yang ditanam pada musim kemarau penyiraman dikerjakan setiap 
                         pagi atau sore hari, sedangkan yang ditanam pada musim hujan, permukaan    
                         bedenganyang ditanami tomat harus terhindar dari genangan air. Hal ini
                         untuk menghindarkan terjadinya pembusukan pada akar tanaman atau
                         bagian tanaman yang berada didalam tanah yang dapat mengakibatkan
                          layunya tanaman.
     b. Cara : - Emrat.
                     - Leb (setengah bedengan atau penuh).
                     - Tetes.                                                       
                     penyiraman dengan cara leb penuh maupun setengah bedengan sebaiknya
                     dilakukan pada pagi atau sore hari, sedangkan lama penggenangan/pengleban
                     maksimal 6 jam.
                     perlu diketahui bahwa tanaman tomat sangat peka sekali terhadap jumlah air
                     yang berlebihan.
  2. Penyulaman.
      Untuk mempertahankan  jumlah tanaman dalam satuan luas lahan, tanaman yang
      tumbuhnya tidak normal atau mati harus secepatnya dilakukan penyulaman
      menggunakan bibit hasil penyeleksian ( berkualitas tinggi ).
      Mengganti tanaman yang tumbuhnya tidak normal atau mati dikerjakan pada umur
      1-3 minggu setelah tanam. Sedangkan caranya sama dengan penanaman awal.
      Bibit yang digunakan untuk menyulam sebaiknya bibit hasil okeran minimal puteran
      dan pada waktu menanamkannya media tumbuh bibit jangan sampai pecah, hal ini
      untuk menghindari terjadinya stagnasi ( hambatan awal pertumbuhan tanaman ).
  3.Penyiangan dan penggemburan tanah dan pembumbunan
     Untuk menghindari terjadinya kompetisi tanaman dan gulma di dalam pemanfaatan
     unsur hara, air, dan sinar matahari maka harus secepatnya dilakukan penyiangan.
     Bersamaan dengan penyiangan juga dilakukan penggemburan tanah yang ada disekitar
     batang sehingga tanah menjadi remah.
     Waktu menyiang yang terbaik dikerjakan sebelum dilakukan pemupukan atau setiap
     terdapat gulma yang tumbuh dipermukaan bedengan yang dilakukan secara hati-hati
     jangan sampai merusak bagian tanaman tertentu.
4. Pemupukan.
     a. Waktu memupuk tanaman tomat tergantung kepada cara memupuk yang digunakan,
          misalnya :
          - Pemupukan dengan cara ditugal, lingkar, atau larik dilakukan setelah tanaman  berumur 1 bulan dan saat tanaman akan berbuah dengan jarak dari batang tanaman antara 10 sampai 15 cm.
          -Pemupukan dengan cara di kucur di kerjakan setiap 1-2 minggu sekali sampai tanaman berbunga dengan dosis pupuk yang rendah.
    b.    - Lingkar.
          - Tugal.
          - Larik.
          - Kucur (cair).
       c. Jenis  dan Dosis perHektar
         -N           = 40 -  120 kg
®80 kg( Urea).
         -P205      = 100 -  200 kg.
®150 kg (SP36 )
         - K20       = 50 – 100 kg.
®75 kg. ( KCL )
   5. Pemasangan Lanjaran.
       a. Waktu memasang lanjaran dikerjakan pada umur 7 – 15 hari setelah tanam.
            atau bersamaan dengan waktu tanaman.
       b. Bahan lanjaran bisa menggunakan belahan bambu, dahan, atau bahan lain
            yang dianggap menguntungkan.
       c. Ukuran lanjaran harus memperhatikan type pertumbuhan tanaman ( 100 -
            150 cm ).
       d. Cara memasang lanjaran.
           Bahan lanjaran yang telah disiapkan ditancapkan didekat batang tanaman
           (10 – 20 cm dari batang tanaman tomat), setiap 4 ujung lanjaran yang
           berdekatan disatukan dengan cara diikat.
       e. Tujuan memasang lanjaran yaitu :
           - Agar batang tanaman berdiri tegak dan kokoh.
           - Menjaga kualitas buah.
           - Agar buah tidak kotor.
           - Memudahkan pemeliharaan dan pemanenan.
           - Menghindari serangan hama atau penyakit tertentu.
  6. Pengikatan batang.
      Agar batang tanaman tomat tumbuh sesuai dengan yang diharapkan ( tidak
      menjalar diatas permukaan tanah), maka perlu dilakukan pengikatan batang
      kepada lanjaran dengan ikatan tidak terlalu kencang dengan tali yang tidak
       membahayakan terhadap batang.
  7. Pemangkasan.
      Pemangkasan dimaksudkan untuk mengurangi jumlah tunas dan pucuk batang
      sehingga perkembangan buahnya maksimal.
      umumnya buah yang dihasilkan tanaman tomat yang terlalu rimbun  akan 
      kecil-kecil dan proses kematangannya lama karena banyak hara yang
      dibutuhkan untuk pertumbuhan daun. Selain itu pemangkasan juga
      berguna untuk mengurangi gangguan hama maupun penyakit.
      Macam pemangkasan:
      a. Pemangkasan tunas  muda (pewiwilan/perempelan).
          Waktu memangkas tunas yang tumbuh di ketiak daun dikerjakan pada umur
          30 – 50 hari setelah tanam, yaitu dengan cara memotong tunas tersebut
          menggunakan alat atau tanpa alat.
          Alat yang digunakan untuk memangkas harus cocok sehingga tidak
          menimbulkan kerugian terhadap pertumbuhan tanaman dan mudah didalam
          pelaksanaannya.
          Tujuan pewiwilan yaitu untuk mengurangi jumlah cabang yang tidak
          produktif, mengefisienkan unsur hara, dan untuk meningkatkan kualitas
          buah.
      b. Pemangkasan batang.
          Jika di atas tandan buah yang ke-5 tumbuh 2 helai daun maka saatnya
          batang tersebut dipangkas ujungnya.
          Maksud pemangkasan batang ini adalah untuk mempercepat proses
          pemasakan buah. Namun, apabila ada tunas yang tumbuh kuat pada batang
         di sekitar tandan buah yang ke-5, maka batang tidak perlu di pangkas.
         Pertumbuhan tomat yang subur biasanya mencapai 2-3 tunas cabang  pada
         setiap batangnya. Tunas ini akan berkembang menjadi batang utama baru,
        dengan demikian cabang utama yang berlebih ini harus dikurangi.
8. Penjarangan buah.
   a. Waktu memperjarang buah ketika buah tersebut masih muda umur tanam
       antara 40-70 hari setelah tanam.
   b. Cara mengurangi jumlah buah.
      - Memetik buah yang tidak atau kurang sehat dan jumlah buah dalam satu
        tangkainya terlalu banyak.
      - Buahyang disisikan dan dipelihara dalam satu tangkai maksimum 5 buah.
      - Untuk mengurangi jumlah buah dalam satu tangkainya sebaiknya
        menggunakan alat yang memadai.
      - Tujuan: untuk meningkatkan kualitas buah.
 9.Pengendalian Hama dan penyakit
a .Hama Nematoda
  -Nematoda bisul akar (Meloidogyne  javanica)
Gejala Serangan;
 Daun tanaman cepat menguning dan gugur karena akar serabut sekunder abnormal.Akar tanaman yang terserang terdapat benjolanseperti bisul membulat dan memanjang dengan ukuran bervariasi.
Pengendalian;
 .Menggunakan benih  yang bebas Nematoda
 .Benih di rendam dalam air biasa kemudian di goyang-goyangkan selama 1 jam ,masukan kedalam air hangat 52
°C selama 20 menit.54°C selama15 menit ,atau56°C selama 10 menit.
.Melakukan rotasi tanaman
.Mencampurkan Nematisida Kepermukaan lahan yang akan di tanami sesuai dosis anjuran
-.Nematoda sistem akar(Heterodera marioni).
Gejala serangan;
  Tanaman menjadi layu dan akar serabut menjadi tidak normal,pada permukaan akarnya terdapat bulatan kecil yang berwarna putih.
Pengendalian; sda.nematoda bisul akar.
b. Hama ulat tanah(Agrotis ipsilon).
-gejala serangan
   Tanaman yang masih muda rebah karena putus batangnya ,serangan biasa nya pada sore hari(pukul 17.oo)dan banyak terjadi pada musim kemarau.
 -pengendalian
    Secara kimiawi yaitu dengan cara menabur  festisida  jenis Granular di sekitar batang pangkal tanaman   atau dengan cara mekanis  yaitu membunuh langsung ulat nya.
c.Hama siputsetengah telanjang(Parmarion pupilaris Humb.)
 -Gejala serangan
   Batang atau tangkai tanaman muda seperti terpotong dan pada bagian yang terpotong terdapat  bekas  gigitan .
 -Pengendalian
Dengan cara Mekanik dan Kimiawi
cara Mekanik; siput di tangkap dan di musahkan.
cara Kimiwi;memberi umpan berupa campuran dedak dan methaldehyede.
d. Hama Bekicot(Achatina fulica Bowd atau Achatina variegata) 
Gejala serang dan Pengendalian
  sda.pd siput