Selasa, 15 Agustus 2017

BUDIDAYA TANAMAN GANDUM

BUDIDAYA TANAMAN GANDUM
BAB1 
 RUANG LINGKUP & KARANGTERISTIK TANAMAN GANDUM

 a. Ruang lingkup tanaman gandum                                                   
sejarah tanaman gandum                    
     Sejarah dari tanaman gandum dimulai dari masyarakat prasejarah yang sudah mengenal sifat-sifat gandum dan tanaman biji-bijian lainnya sebagai sumber makanan dan sumber pangan bagi mereka. Berdasarkan penggalian arkeolog, diperkirakan gandum berasal dari daerah sekitar Laut Merah dan Laut Mediterania, yaitu daerah sekitar Turki, Siria, Irak, dan Iran. Sejarah Cina menunjukkan bahwa budidaya gandum telah ada sejak 2700 SM. (Hariadi Ihsan, 2000) .
Ke     butuhan dimasyarakat
     Gandum atau lebih sering dijumpai dalam bentuk tepung terigu merupakan bahan pangan nabati sumber karbohidrat. Tanaman gandum merupakan tanaman yang tumbuh di negara subtropis sehingga Indonesia yang merupakan negara tropis terpaksa harus mengimpor setiap tahunnya untuk memenuhi permintaan tepung terigu. Impor gandum oleh Indonesia telah dilakukan pada masa orde baru yang pada awalnya bertujuan untuk diversifikasi pangan selain konsumsi terhadap beras yang merupakan bahan pangan sumber karbohidrat utama bagi Indonesia. Menurut Syafputri (2012) impor gandum oleh Indonesia mendapatkan bantuan dari Amerika dengan nama kerjasama PL 480 pada tahun 1969. Latar belakang kerjasama ini terutama masalah gandum adalah untuk menanggulangi harga beras yang tinggi pada waktu itu sehingga pemerintah lebih memilih mengimpor gandum dibandingkan dengan mengimpor beras. Gandum menjadi pengganti beras yang diterima dengan sangat baik oleh masyarakat Indonesia hingga menjadi makanan pokok yang populer kedua setelah nasi. Kebijakan diversifikasi pangan untuk memperkenalkan gandum sebagai bahan pangan alternatif menjadi awal bencana yang tidak disadari pada waktu itu. Ketergantungan yang kronis terhadap gandum telah menguras devisa negara setiap tahunnya, padahal gandum sampai saat ini belum dapat dibudidayakan secara komersial di Indonesia.

   Tepung terigu menjadi sangat istimewa karena dapat diolah menjadi roti yang empuk mengembang, atau mie yang kenyal dan lembut, atau gorengan yang renyah dan gurih sehingga sangat digemari oleh masyarakat. Keistimewaan tersebut disebabkan oleh adanya protein glutenin dan gliadin yang apabila dicampur dengan air akan membentuk gluten. Gluten inilah yang akan membentuk kerangka pada produk akhir. (Khan dan Nygard, 2006). Protein glutenin dan gliadin merupakan protein yang spesifik pada gandum, sehingga tidak ada jenis biji-bijian lain yang memiliki keistimewaan ini.

  Terigu ketika dilakukan pengulenan dengan air maka glutenin dan gliadin akan saling berikatan sehingga membentuk gluten yang menjadikan adonan elastis dan kokoh. Adonan yang bersifat elastis dan kokoh inilah yang dapat memperangkap CO2 hasil fermentasi gula oleh yeast sehingga adonan dapat mengembang. Semakin mengembang dengan baik maka roti atau bread  yang dihasilkan akan semakin empuk dan enak.

  Produk roti dan mie membutuhkan jenis gandum dengan protein tinggi karena diharapkan sifat produk yang mengembang untuk roti dan kenyal dan elastis bagi mie. Pada kedua jenis produk tersebut tidak dapat digantikan dengan tepung lain karena akan merubah sifat produk. Sedangkan produk biskuit dan roti kering sering menggunakan terigu dari gandum yang memiliki kadar protein rendah karena tidak dibutuhkan sifat yang mengembang. Produk pangan yang menggunakan bahan baku gandum dengan protein rendah menjadi kesempatan untuk mengurang konsumsi terigu dengan cara mensubstitusi dengan tepung selain gandum. Banyak penelitian yang telah berhasil mensubstitusi tepung terigu dengan tepung lokal seperti tepung sorgum dan tepung garut untuk diolah menjadi roti kering
 Kandungan gizi gandum
 Gandum merupakan tumbuhan yang digolongkan sebagai jenis serealis karena satu suku dengan padi. Jika dilihat dengan bentuknya, gandum dan padi mempunyai ciri-ciri yang tidak jauh berbeda. Di Negara India gandum merupakan makanan yang populer, karena masyarakat India banyak mengonsumsi gandum sebagai makanan pokok. Sebagai makanan pokok di Negara India, gandum diolah menjadi tepung atau yang disebut dengan atta. Namun, di Indonesia gandum kebanyakan hanya dimanfaatkan untuk diolah menjadi roti dan mie.
Kandungan Nutrisi Biji Gandum
Gandum memiliki kandungan karbohidrat yang hampir atau setara dengan nasi. Gandum memiliki kandungan karbohidrat 60% hingga 80%, mineral 1.5 %  hingga 2%, protein 6% hingga 17% , lemak 1.5% hingga 2%, dan kandungan sejumlah vitamin lainnya. Selain kaya akan kandungan karbohidrat dan nutrisi, gandum juga bisa dijadikan sebagai makanan yang bermanfaat bagi kesehatan. Gandum dapat berperan menjaga kesehatan tubuh dari penyebab penyakit kronis, seperti penyakit diabetes, jantung koroner, dan hipertensi.

Biji gandum yang sudah diolah menjadi roti memiliki kandungan energi yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan mie dan nasi. Kandungan serat yang tinggi di dalam gandum memberikan rasa kenyang yang lebih lama sehingga gandum cocok dikonsumsi sebagai menu diet sehat. Kandungan serat yang terdapat di dalam gandum juga sangat baik untuk sistem pencernaan karena dapat melancarkan proses pencernaan, mencegah sembelit dan dapat menyehatkan organ pencernaan.

Kandungan Gizi GandumSelain itu, kandungan serat yang tinggi di dalam gandum mampu mengontrol kadar kolesterol di dalam darah. Serat yang terdapat di dalam gandum dapat mengikat asam empedu dan lemak kolesterol yang akan dikeluarkan melaui feses. Serat di dalam gandum juga berfungsi sebagai zat anti kanker dan berperan sebagai pencegah penyakit jantung.

Gandum merupakan makanan yang memiliki kadar gula rendah. Hal itu akan membuat organ tubuh bekerja lebih ringan karena tidak perlu memproduksi insulin dalam jumlah banyak untuk mencerna dan  menyerap nutrisinya. Gandum juga mempunyai kandungan nutrisi seperti asam folat, niasin, magnesium, vitamin E, vitamin B2, dan vitamin B6.

Terkadang sebagai konsumen, kebanyakan orang tidak mengetahui tentang apa saja manfaat yang diperoleh dari makanan atau minuman yang dikonsumsi. Alam telah memberikan banyak manfaat untuk memanjakan manusia, untuk mendapatkan manfaat yang maksimal perlu diketahui cara pengolahan dan penyimpanan gandum dengan benar supaya kandungan nutrisi di dalamnya tidak hilang.
 b.Karakteristik
      Morfologi Tanaman Gandum
  Biji gandum memiliki panjang 6 hingga 8 mili meter dengan diameter 2 hingga 3 milimeter dan berbentuk oval. Selain itu, biji gandum memiliki tekstur yang keras seperti halnya tanaman sereal lainnya
  Biji yang dimiliki oleh tanaman gandum ini dapat dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu bagian kulit (bran), lembaga, dan endosperma. Setiap bagian biji pada tanaman gandum merupakan satu kesatuan, sehingga sangat sulit untuk dipisahkan.
 Akan tetapi bagian kulit dapat dipisahkan pada proses penggilingan yang dilakukan saat selesai panen.
   Bagian biji yang merupakan cadangan makanan yang mengandung banyak lemak adalah bagian lembaga. Sedangkan bagian biji yang paling besar adalah endosperme
   Akar, Batang, Daun Gandum 
 Batang yang dimiliki oleh tanaman gandum berbentuk beruas-ruas yang berjumlah 6 ruas. Tanaman gandum termasuk ke dalam famili gramineae, sehingga tanaman gandum juga memiliki sistem perakaran serabut.
  Tanaman gandum memiliki daun yang tumbuh tegak atau melengkung, sesuai dengan varietasnya, serta berbentuk menggaris menyerupai pita. Apabila daun gandum sudah tua, maka daun gandum akan mengering dan melengkung ke bawah
Bunga Gandum
Bunga majemuk merupakan jenis bunga yang dimiliki oleh tanaman gandum. Pada bagian malai kumpulan bunga atau spikelet saling bertumpuk, setiap spikelet terdiri dari kulit ari dan bulir.Dari kumpulan bulir memiliki batang dengan ukuran sangat kecil. Selain itu tanaman gandum, merupakan salah satu tanaman yang melakukan penyerbukannya sendiri.Bunga pada tanaman gandum akan mekar setelah malai muncul beberapa hari. Pembungaan yang terjadi pada tanaman gandum dipengaruhi oleh musim, pembungaan dapat terjadi sangat lama apabila musim dingin tiba.

B . TAKSONOMI TANAMAN GANDUM
             Klasifikasi Gandum Umum
             Kingdom/Kerajaan : Plantae/ Plants
            Sub kingdom/Sub kerajaan : Tracheobionta/ Vascular Plants
            Super division/Super divisi : Spermatophyta/ Seed Plants
           Division/Divisi : Magnoliophyta/ Flowering Plants
           Classis/Kelas : Liliopsida/ Monocotyledons
           Sub classis/Sub Kelas : Commelinidae
           Ordo/Bangsa : Cyperales
           Familia/Suku : Poaceae (Gramineae)/ Grass Family
           Genus/Marga : Triticum L./ Wheat
           Species (Jenis/ spesies) : Triticum aestivum L.
          Binomial Name/Nama Latin/Nama Ilmiah : Triticum aestivum L.
       VARIETAS TANAMAN GANDUM

   Jenis tanaman gandum berdasarkan bentuk bijinya secara umum dapat di bedakan menjadi 3, yaitu :
 1. Hard Wheat Tanaman gandum jenis ini memiliki nama ilmiah Triticum aestivum. Gandum jenis ini merupakan jenis gandum yang mudah ditemui, karena jenis gandum ini paling sering ditanam. Jenis gandum ini memliki kandungan protein yang paling tinggi daripada jenis gandum lainnya, sehingga jenis gandum ini bagus bila dijadikan bahan utama sebagai pembuatan roti gandum. Ciri-ciri dari jenis gandum ini adalah sebagai berikut : memiliki kulit dengan warna yang cokelat memiliki daya serap yang tinggi terhadap air tekstur yang dimiliki sedikit lebih keras
2. Soft Wheat Tanaman gandum ini memiliki nama ilmiah Triticum compactum. Kebalikan dari hard wheat, jenis gandum ini tidak banyak ditanam. Jenis gandum ini memiliki kandungan protein yang rendah. Gandum jenis ini biasanya juga dijadikan sebagai bahan pembuatan biskuit karena teksturnya yang kering.
 Ciri-ciri jenis gandum ini sebagai berikut : kulit arinya berwarna putih atau merah tekstur bijinya lunak daya serap terhadap air rendah
3. Durum Wheat Tanaman gandum ini memiliki nama ilmiah Triticum durum. Jenis gandum ini termasuk istimewa yang terletak pada warna bijinya yang kuning, tidak seperti warna biji gandum pada umumnya yang putih.  Jenis gandum biasanya cocok diolah menjadi pasta. Ciri-ciri dari jenis gandum ini sebagai berikut : warna bijinya kuning tekstur bijinya lebih keras  warna bijinya cokelat

-          
  SYARAT  TUMBUH TANAMAN  GANDUM
Iklim
·  Ketinggian diatas lahan yang sesuai 800 m dpl
·  Suhu Optimum 20 ­ 25° C
·  Curah hujan 600 ­ 825 mm/tahun
·  Kelembapan rata­rata 80 ­ 90%
·  Intensitas penyinaran 9 ­ 12 jam/hari
Tanah
·  Jenis tanah adalah Andosol, Regosol kelabu, Latosol dan Aluvial
·  pH tanah berkisar 6 ­ 7
·  Syarat  tanah  yang  baik  untuk  pertumbuhan  tanaman  gandum adalah  :
 a). hara yang diperlukan  cukup  tersedia,
 b).  tidak ada zat toksit,
 c). kelembaban mendekati kapasitas lapang, d). suhu tanah  rata­rata  berkisar  15  ­  28°  C,   e).  aerasi  tanah  baik,
 f).tidak  ada  lapisan  padat  yang  menghambat  penetrasi  akar gandum untuk menyusuri     tanah.

                                        BAB II
      PERSIAPAN LAHAN PRODUKSI TANAMAN GANDUM

  Lahan yang paling ideal atau paling cocok untuk menumbuhkan tanaman gandum yaitu pada ketinggian sekitar 800 meter dari permukaan laut yang bersuhu kurang lebih 25 derajat celcius. Tanaman gandum membutuhkan tingkat curah hujan setidaknya 600 milimeter per tahun. Kemudian termasuk lahan yang ideal juga yakni tempat yang memiliki kelembaban udara tinggi, antara 80 hingga 90 %.

   Jenis tanah yang paling baik untuk digunakan menanam gandum yaitu tanah aluvial, andesol, latosol, maupun regosol kelabu. Sementara itu, unsur hara yang bagus juga dibutuhkan untuk menumbuhkan gandum dengan baik. Tanah juga sebaiknya tidak padat karena akan mengganggu pertumbuhan akar tanaman gandum.
                         BAB III
 PENYIAPAN BAHAN TANANAMAN GANDUM

. Benih GandumBenih gandum yang baik :
  (1) berasal dari malai yang matang pada batang utama,
   (2) mempunyai bentuk dan warna yang seragam,
   (3) bebas dari hama dan penyakit, dan
   (4) mempunyai bobot yang tinggi dan seragam.


• Benih gandum mempunyai masa dormansi yang tidak terlalu lama antara 0 - 4 bulan.
• Sebelum ditebar seyogyanya benih direndam beberapa menit dalam air.
• Kotoran atau biji yang telah rusak, karena beratnya lebih ringan akan terapung. Benih yang telah bersih itu kemudian diuji daya tumbuhnya.
Syarat benih gandum bersertifikat :
(1) kemurnian benih mini-mal 98 %,
(2) campuran benih varietas lain maksimal 0,2 %,
(3) biji gulma maksimal 0,1 %,
(4) kotoran maksimal 2 %,
(5) daya tumbuh minimal 80 %
(6) kadar air mak-simal 13 %

                    

                                       BAB IV
                  PERLAKUAN BENIH TANAMAN GANDUM
   Sebelum benih ditanam, sebaiknya diberi perlakuan benih terlebih dahulu, untuk mencegah kerusakan dan serangan hama-penyakit, baik yang berasal dari dalam tanah atau dari benih itu sendir.Fungisida yang dapat digunakan antara lain Ceresan.Banyaknya benih per lubang tergantung dari daya tumbuh benih. Benih yang berdaya tumbuh 95 % cukup dua butir per lubang.Untuk jarak tanam 20 x 10 cm diperlukan 30 kg benih/ha.Benih yang berdaya tumbuh kurang dari 95 persen sebaiknya lebih dari dua butir per lubang atau 35 kg benih/ha.Kelembaban tanah selama perkecambahan dipertahankan pada RH tanah mendekati kapasitas lapang.

                                     BAB V
                  PENANAMAN TANAMAN GANDUM
  Cara menanam bibit bisa dilakukan dengan menyemaikan benih-benih gandum hingga daun tumbuh terlebih dahulu di lahan persemaian ataupun menanam langsung bibit-bibit gandum di atas bedengan dengan jarak ideal 25 cm x 25 cm. Baik cara tanam dengan disemaikan terlebih dahulu maupun de­ngan langsung sama-sama baik, tinggal kita menyesuaikan dengan keadaan saja. Waktu yang paling tepat untuk menanam gandum yaitu pada akhir musim hujan dan awal musim kemarau. Setelah ditanam, lahan harus selalu dirawat dengan pengairan dan pemupukan secara rutin.
  Pemupukan yang pertama yaitu setelah bibit gandum mulai tumbuh. Selanjutnya pemupukan yang kedua dilakukan pada 30 hari setelah tanam. Setelah sekitar 50 hari tanaman gandum akan mulai berbiji dan setelah 80 hari proses pengisian biji gandum pun terjadi. Pada masa-masa ini tanaman gandum perlu terus diairi dengan lebih baik hingga masa panen tiba sehingga hasilnya akan bagus.

              




                                   BAB VI  
                PEMELIHARAAN TANAMAN GANDUM
-PENYIANGAN DAN PENGAIRAN
Penyiangan dilakukan sebanyak duakali,yaitu pada umur 15 dan 28-30 hst.
Penyiangan dilakukan secara manual(hand weeding). Adapun pemberianair/irigasi dilakukan dengan menyesuaikankondisi hujan. Gandum tergolong tanamanyang tidak memerlukan banyak air. Kisarankebutuhan air per musim adalah 254-400mm.Pemberian air dilakukan apabila tidak adahujan, yaitu dengan cara menggenangisaluran disekeliling bedengan sehinggatanah di atas bedengan cukup lembab.Pemberian air dilakukan setiap 2-3 minggu.Pada umur tanaman 45-65 hari, kondisi.tanah harus dijaga cukup lembab/basahkarena proses pengisian biji berlangsungpada fase tersebut.
Varietas Unggul Gandum:
Dewata
Umur panen : ± 82 hari
Tipe batang : kompak
Warna biji : kuning
 kecoklatan
Bobot 1000 biji : ± 46 g
Rata-rata hasil : 2,96 t/ha
Kandungan protein : 13,94%
Daerah sebaran : dianjurkan
-PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
  Untuk dataran tinggi (<1000 m dpl).Hama dan penyakit utama yang banyak menyerang tanaman gandum adalah Ulat tanah, Aphids, Kepik hijau dan Jamur. Ulat tanah menyerang pada malam hari saat umur tanaman 1-4 minggu. Sementara itu,Kepik hijau umumnya menyerang saat pengisian biji sehingga biji menjadi hampa/malai menjadi berwarna putih. Jamur menyerang saat curah hujan yang sangat tinggi sehingga menyebabkan tanaman menjadi rebah. Ulat tanah dapat dikendalikan dengan pemberian insektisida Furadan dengan dosis 20 kg/ha pada lubang larikan saat tanam. Hama Aphids dapat dikendalikan dengan penyemprotan insektisida Decis 2Agar dapat berproduksi maksimal, gandum perlu di beri pupuk secara teratur. Kebutuhan pupuk gandum adalah urea 200 kg/ha, SP36 200 kg/ha serta KCl 100 kg/ha.
-PEMUPUKAAN
  Pemupukan dilakukan 2- kali yaitu pada saat tanaman berumur ±10 hari setelah tanam (hst) sebanyak 100 kg urea, 100 kg SP36 dan 50 kg KCl. Pemupukan kedua dilakukan pada saat tanaman berumur ±30 hst dengan dosis yang sama yaitu 100 kg urea, 100 kg SP36 dan 50 kg Kcl. Pada saat gandum sudah mulai berisi. maka dianjurkan juga memberikan pupuk daun.
-PENYULAMAN
    Mengganti tanaman yang mati atau tidak jadi dan rusak dengan benih /bibit yang baru .
-PEMBUMBUNAN
  Pembumbunan yaitu membumbun tanah disekitar tanaman berfungsi agar mudah menyerap unsur hara.
                                       BAB VII 
                PEMANENAN/PEMUNGUTAN HASIL TANAMAN GANDUM
Gandum siap dipanen apabila 80% dari
rumpun telah bermalai, batang dan daun
telah menguning serta biji sudah
mengeras. Umur panen bervariasi, antara
90-125 hari tergantung ketinggian tempat.
Semakin tinggi tempat maka umur
panennya juga semakin lama.
Panen sebaiknya dilakukan pada kondisi
cuaca cerah untuk memudahkan proses
perontokan biji. Panen dilakukan dengan
sabit bergerigi. Selanjutnya malai dijemur
dan dirontok dengan thresher khusus
gandum, atau dapat juga dengan mesin
thresher padi yang dimodifikasi terlebih
dahulu. Setelah perontokan selanjutnya
biji gandum dikeringkan dibawah sinar
matahari atau mesin pengering sebelum
diolah menjadi tepung terigu. Untuk
penepungan skala komersil dianjurkan
adanya uji mutu terlebih dahulu.
Penyiangan dan Pengairan Panen
                                    BAB VIII PENANGANAN PASCA PANEN
Gandum merupakan komoditas penting untuk mendukung pengembangan diversifikasi pangan. Permintaan gandum saat ini sebagai bahan pangan terus meningkat. Pengembangan produksi gandum telah cukup berhasil dilakukan di 8 propinsi. Keberhasilan pengembangan produksi gandum perlu diikuti dengan penanganan pasca panen yang baik agar dapat menghasilkan gandum yang berkualitas sesuai persyaratan mutu dan keamanan pangan. Untuk mendorong dan memfasilitasi pengembangan pasca panen gandum mutlak diperlukan penerapan teknologi pasca panen gandum. Sebagaimana kita ketahui, penurunan kuantitas dan kualitas bahan pangan dapatterjadi selama penyimpanan di gudang yang disebabkan oleh serangan serangga, tikus, burung dan mikroorganisme. Iklim negara kita yang panas dan lerilbab, merupakan kondisi yang sangat baik bagi pertumbuhan serangga hama dan mikroorganisme tersebut di atas sehingga mempercepat proses deteriorisasi.
B. Tujuan Penanganan Pasca Panen
1.    Menekan tingkat kehilangan hasil karena susut,  tercecer, rusak dan sebagainya
2.    Menghasilkan gandum yang berkualitas sesuai persyaratan mutu dan keamanan pangan.



1 komentar: