BUDIDAYA TANAMAN GANDUM
BAB1
RUANG LINGKUP & KARANGTERISTIK TANAMAN GANDUM
RUANG LINGKUP & KARANGTERISTIK TANAMAN GANDUM
a. Ruang lingkup tanaman gandum
sejarah tanaman gandum
Sejarah dari
tanaman gandum dimulai dari masyarakat prasejarah yang sudah mengenal
sifat-sifat gandum dan tanaman biji-bijian lainnya sebagai sumber makanan dan
sumber pangan bagi mereka. Berdasarkan penggalian arkeolog, diperkirakan gandum
berasal dari daerah sekitar Laut Merah dan Laut Mediterania, yaitu daerah
sekitar Turki, Siria, Irak, dan Iran. Sejarah Cina menunjukkan bahwa budidaya
gandum telah ada sejak 2700 SM. (Hariadi Ihsan, 2000) .
Ke butuhan dimasyarakat
Gandum atau lebih sering dijumpai dalam
bentuk tepung terigu merupakan bahan pangan nabati sumber karbohidrat. Tanaman
gandum merupakan tanaman yang tumbuh di negara subtropis sehingga Indonesia
yang merupakan negara tropis terpaksa harus mengimpor setiap tahunnya untuk
memenuhi permintaan tepung terigu. Impor gandum oleh Indonesia telah dilakukan
pada masa orde baru yang pada awalnya bertujuan untuk diversifikasi pangan
selain konsumsi terhadap beras yang merupakan bahan pangan sumber karbohidrat
utama bagi Indonesia. Menurut Syafputri (2012) impor gandum oleh Indonesia
mendapatkan bantuan dari Amerika dengan nama kerjasama PL 480 pada tahun 1969.
Latar belakang kerjasama ini terutama masalah gandum adalah untuk menanggulangi
harga beras yang tinggi pada waktu itu sehingga pemerintah lebih memilih
mengimpor gandum dibandingkan dengan mengimpor beras. Gandum menjadi pengganti
beras yang diterima dengan sangat baik oleh masyarakat Indonesia hingga menjadi
makanan pokok yang populer kedua setelah nasi. Kebijakan diversifikasi pangan
untuk memperkenalkan gandum sebagai bahan pangan alternatif menjadi awal
bencana yang tidak disadari pada waktu itu. Ketergantungan yang kronis terhadap
gandum telah menguras devisa negara setiap tahunnya, padahal gandum sampai saat
ini belum dapat dibudidayakan secara komersial di Indonesia.
Tepung terigu menjadi sangat istimewa karena
dapat diolah menjadi roti yang empuk mengembang, atau mie yang kenyal dan
lembut, atau gorengan yang renyah dan gurih sehingga sangat digemari oleh
masyarakat. Keistimewaan tersebut disebabkan oleh adanya protein glutenin dan
gliadin yang apabila dicampur dengan air akan membentuk gluten. Gluten inilah
yang akan membentuk kerangka pada produk akhir. (Khan dan Nygard, 2006).
Protein glutenin dan gliadin merupakan protein yang spesifik pada gandum,
sehingga tidak ada jenis biji-bijian lain yang memiliki keistimewaan ini.
Terigu ketika dilakukan pengulenan dengan air maka glutenin dan gliadin
akan saling berikatan sehingga membentuk gluten yang menjadikan adonan elastis
dan kokoh. Adonan yang bersifat elastis dan kokoh inilah yang dapat
memperangkap CO2 hasil fermentasi gula oleh yeast sehingga adonan dapat
mengembang. Semakin mengembang dengan baik maka roti atau bread yang dihasilkan akan semakin empuk dan enak.
Produk roti dan mie membutuhkan jenis gandum dengan protein tinggi
karena diharapkan sifat produk yang mengembang untuk roti dan kenyal dan
elastis bagi mie. Pada kedua jenis produk tersebut tidak dapat digantikan
dengan tepung lain karena akan merubah sifat produk. Sedangkan produk biskuit
dan roti kering sering menggunakan terigu dari gandum yang memiliki kadar
protein rendah karena tidak dibutuhkan sifat yang mengembang. Produk pangan
yang menggunakan bahan baku gandum dengan protein rendah menjadi kesempatan
untuk mengurang konsumsi terigu dengan cara mensubstitusi dengan tepung selain
gandum. Banyak penelitian yang telah berhasil mensubstitusi tepung terigu
dengan tepung lokal seperti tepung sorgum dan tepung garut untuk diolah menjadi
roti kering
Kandungan gizi gandum
Gandum merupakan tumbuhan yang digolongkan
sebagai jenis serealis karena satu suku dengan padi. Jika dilihat dengan
bentuknya, gandum dan padi mempunyai ciri-ciri yang tidak jauh berbeda. Di
Negara India gandum merupakan makanan yang populer, karena masyarakat India
banyak mengonsumsi gandum sebagai makanan pokok. Sebagai makanan pokok di
Negara India, gandum diolah menjadi tepung atau yang disebut dengan atta.
Namun, di Indonesia gandum kebanyakan hanya dimanfaatkan untuk diolah menjadi
roti dan mie.
Kandungan Nutrisi Biji Gandum
Gandum memiliki kandungan karbohidrat yang hampir atau setara
dengan nasi. Gandum memiliki kandungan karbohidrat 60% hingga 80%, mineral 1.5
% hingga 2%, protein 6% hingga 17% ,
lemak 1.5% hingga 2%, dan kandungan sejumlah vitamin lainnya. Selain kaya akan
kandungan karbohidrat dan nutrisi, gandum juga bisa dijadikan sebagai makanan
yang bermanfaat bagi kesehatan. Gandum dapat berperan menjaga kesehatan tubuh
dari penyebab penyakit kronis, seperti penyakit diabetes, jantung koroner, dan
hipertensi.
Biji gandum yang sudah diolah menjadi roti memiliki kandungan
energi yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan mie dan nasi. Kandungan
serat yang tinggi di dalam gandum memberikan rasa kenyang yang lebih lama
sehingga gandum cocok dikonsumsi sebagai menu diet sehat. Kandungan serat yang
terdapat di dalam gandum juga sangat baik untuk sistem pencernaan karena dapat
melancarkan proses pencernaan, mencegah sembelit dan dapat menyehatkan organ
pencernaan.
Kandungan Gizi GandumSelain itu, kandungan serat yang tinggi
di dalam gandum mampu mengontrol kadar kolesterol di dalam darah. Serat yang
terdapat di dalam gandum dapat mengikat asam empedu dan lemak kolesterol yang
akan dikeluarkan melaui feses. Serat di dalam gandum juga berfungsi sebagai zat
anti kanker dan berperan sebagai pencegah penyakit jantung.
Gandum merupakan makanan yang memiliki kadar gula rendah. Hal
itu akan membuat organ tubuh bekerja lebih ringan karena tidak perlu
memproduksi insulin dalam jumlah banyak untuk mencerna dan menyerap nutrisinya. Gandum juga mempunyai
kandungan nutrisi seperti asam folat, niasin, magnesium, vitamin E, vitamin B2,
dan vitamin B6.
Terkadang sebagai konsumen, kebanyakan orang tidak mengetahui
tentang apa saja manfaat yang diperoleh dari makanan atau minuman yang
dikonsumsi. Alam telah memberikan banyak manfaat untuk memanjakan manusia,
untuk mendapatkan manfaat yang maksimal perlu diketahui cara pengolahan dan
penyimpanan gandum dengan benar supaya kandungan nutrisi di dalamnya tidak
hilang.
b.Karakteristik
b.Karakteristik
Morfologi Tanaman Gandum
Biji gandum memiliki panjang 6 hingga
8 mili meter dengan diameter 2 hingga 3 milimeter dan berbentuk oval. Selain
itu, biji gandum memiliki tekstur yang keras seperti halnya tanaman sereal
lainnya
Biji yang dimiliki oleh tanaman gandum ini
dapat dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu bagian kulit (bran), lembaga, dan
endosperma. Setiap bagian biji pada tanaman gandum merupakan satu kesatuan,
sehingga sangat sulit untuk dipisahkan.
Akan tetapi bagian kulit dapat dipisahkan pada proses penggilingan
yang dilakukan saat selesai panen.
Bagian biji yang merupakan cadangan makanan yang mengandung
banyak lemak adalah bagian lembaga. Sedangkan bagian biji yang paling besar
adalah endosperme
Akar, Batang, Daun Gandum
Batang yang dimiliki oleh tanaman gandum berbentuk
beruas-ruas yang berjumlah 6 ruas. Tanaman gandum termasuk ke dalam famili
gramineae, sehingga tanaman gandum juga memiliki sistem perakaran serabut.
Tanaman gandum memiliki daun yang tumbuh tegak atau
melengkung, sesuai dengan varietasnya, serta berbentuk menggaris menyerupai
pita. Apabila daun gandum sudah tua, maka daun gandum akan mengering dan
melengkung ke bawah
Bunga Gandum
Bunga majemuk merupakan jenis bunga yang dimiliki oleh
tanaman gandum. Pada bagian malai kumpulan bunga atau spikelet saling
bertumpuk, setiap spikelet terdiri dari kulit ari dan bulir.Dari kumpulan bulir memiliki batang dengan ukuran sangat
kecil. Selain itu tanaman gandum, merupakan salah satu tanaman yang melakukan
penyerbukannya sendiri.Bunga pada tanaman gandum akan mekar setelah malai muncul
beberapa hari. Pembungaan yang terjadi pada tanaman gandum dipengaruhi oleh
musim, pembungaan dapat terjadi sangat lama apabila musim dingin tiba.
B . TAKSONOMI TANAMAN GANDUM
Klasifikasi
Gandum Umum
Kingdom/Kerajaan
: Plantae/ Plants
Sub
kingdom/Sub kerajaan : Tracheobionta/ Vascular Plants
Super
division/Super divisi : Spermatophyta/ Seed Plants
Division/Divisi
: Magnoliophyta/ Flowering Plants
Classis/Kelas
: Liliopsida/ Monocotyledons
Sub
classis/Sub Kelas : Commelinidae
Ordo/Bangsa
: Cyperales
Familia/Suku
: Poaceae (Gramineae)/ Grass Family
Genus/Marga
: Triticum L./ Wheat
Species
(Jenis/ spesies) : Triticum aestivum L.
Binomial
Name/Nama Latin/Nama Ilmiah : Triticum aestivum L.
VARIETAS TANAMAN GANDUM
Jenis tanaman gandum
berdasarkan bentuk bijinya secara umum dapat di bedakan menjadi 3, yaitu :
1. Hard Wheat Tanaman
gandum jenis ini memiliki nama ilmiah Triticum aestivum. Gandum jenis ini
merupakan jenis gandum yang mudah ditemui, karena jenis gandum ini paling
sering ditanam. Jenis gandum ini memliki kandungan protein yang paling tinggi
daripada jenis gandum lainnya, sehingga jenis gandum ini bagus bila dijadikan
bahan utama sebagai pembuatan roti gandum. Ciri-ciri dari jenis gandum ini adalah
sebagai berikut : memiliki kulit dengan warna yang cokelat memiliki daya serap
yang tinggi terhadap air tekstur yang dimiliki sedikit lebih keras
2. Soft Wheat Tanaman gandum ini memiliki nama ilmiah
Triticum compactum. Kebalikan dari hard wheat, jenis gandum ini tidak banyak
ditanam. Jenis gandum ini memiliki kandungan protein yang rendah. Gandum jenis
ini biasanya juga dijadikan sebagai bahan pembuatan biskuit karena teksturnya
yang kering.
Ciri-ciri jenis gandum
ini sebagai berikut : kulit arinya berwarna putih atau merah tekstur bijinya
lunak daya serap terhadap air rendah
3. Durum Wheat Tanaman gandum ini memiliki nama ilmiah
Triticum durum. Jenis gandum ini termasuk istimewa yang terletak pada warna
bijinya yang kuning, tidak seperti warna biji gandum pada umumnya yang
putih. Jenis gandum biasanya cocok
diolah menjadi pasta. Ciri-ciri dari jenis gandum ini sebagai berikut : warna
bijinya kuning tekstur bijinya lebih keras
warna bijinya cokelat
-
SYARAT
TUMBUH TANAMAN GANDUM
Iklim
· Ketinggian diatas
lahan yang sesuai 800 m dpl
· Suhu Optimum 20
25° C
· Curah hujan 600
825 mm/tahun
· Kelembapan ratarata
80 90%
· Intensitas
penyinaran 9 12 jam/hari
Tanah
· Jenis tanah adalah
Andosol, Regosol kelabu, Latosol dan Aluvial
· pH tanah berkisar 6
7
· Syarat tanah
yang baik untuk
pertumbuhan tanaman gandum adalah
:
a). hara yang
diperlukan cukup tersedia,
b). tidak ada zat toksit,
c). kelembaban
mendekati kapasitas lapang, d). suhu tanah
ratarata berkisar 15
28° C, e).
aerasi tanah baik,
f).tidak ada
lapisan padat yang
menghambat penetrasi akar gandum untuk menyusuri tanah.
BAB II
PERSIAPAN LAHAN PRODUKSI TANAMAN GANDUM
Lahan yang paling
ideal atau paling cocok untuk menumbuhkan tanaman gandum yaitu pada ketinggian
sekitar 800 meter dari permukaan laut yang bersuhu kurang lebih 25 derajat
celcius. Tanaman gandum membutuhkan tingkat curah hujan setidaknya 600
milimeter per tahun. Kemudian termasuk lahan yang ideal juga yakni tempat yang
memiliki kelembaban udara tinggi, antara 80 hingga 90 %.
Jenis tanah yang
paling baik untuk digunakan menanam gandum yaitu tanah aluvial, andesol,
latosol, maupun regosol kelabu. Sementara itu, unsur hara yang bagus juga
dibutuhkan untuk menumbuhkan gandum dengan baik. Tanah juga sebaiknya tidak
padat karena akan mengganggu pertumbuhan akar tanaman gandum.
BAB III
PENYIAPAN BAHAN TANANAMAN GANDUM
. Benih GandumBenih gandum yang baik :
(1) berasal dari
malai yang matang pada batang utama,
(2) mempunyai bentuk
dan warna yang seragam,
(3) bebas dari hama
dan penyakit, dan
(4) mempunyai bobot
yang tinggi dan seragam.
• Benih gandum mempunyai masa dormansi yang tidak terlalu
lama antara 0 - 4 bulan.
• Sebelum ditebar seyogyanya benih direndam beberapa menit
dalam air.
• Kotoran atau biji yang telah rusak, karena beratnya lebih
ringan akan terapung. Benih yang telah bersih itu kemudian diuji daya
tumbuhnya.
Syarat benih gandum bersertifikat :
(1) kemurnian benih mini-mal 98 %,
(2) campuran benih varietas lain maksimal 0,2 %,
(3) biji gulma maksimal 0,1 %,
(4) kotoran maksimal 2 %,
(5) daya tumbuh minimal 80 %
(6) kadar air mak-simal 13 %
BAB IV
PERLAKUAN BENIH TANAMAN GANDUM
Sebelum benih
ditanam, sebaiknya diberi perlakuan benih terlebih dahulu, untuk mencegah
kerusakan dan serangan hama-penyakit, baik yang berasal dari dalam tanah atau
dari benih itu sendir.Fungisida yang dapat digunakan antara lain
Ceresan.Banyaknya benih per lubang tergantung dari daya tumbuh benih. Benih
yang berdaya tumbuh 95 % cukup dua butir per lubang.Untuk jarak tanam 20 x 10
cm diperlukan 30 kg benih/ha.Benih yang berdaya tumbuh kurang dari 95 persen
sebaiknya lebih dari dua butir per lubang atau 35 kg benih/ha.Kelembaban tanah
selama perkecambahan dipertahankan pada RH tanah mendekati kapasitas lapang.
BAB V
PENANAMAN TANAMAN GANDUM
Cara menanam bibit
bisa dilakukan dengan menyemaikan benih-benih gandum hingga daun tumbuh terlebih
dahulu di lahan persemaian ataupun menanam langsung bibit-bibit gandum di atas
bedengan dengan jarak ideal 25 cm x 25 cm. Baik cara tanam dengan disemaikan
terlebih dahulu maupun dengan langsung sama-sama baik, tinggal kita
menyesuaikan dengan keadaan saja. Waktu yang paling tepat untuk menanam gandum
yaitu pada akhir musim hujan dan awal musim kemarau. Setelah ditanam, lahan
harus selalu dirawat dengan pengairan dan pemupukan secara rutin.
Pemupukan yang
pertama yaitu setelah bibit gandum mulai tumbuh. Selanjutnya pemupukan yang
kedua dilakukan pada 30 hari setelah tanam. Setelah sekitar 50 hari tanaman
gandum akan mulai berbiji dan setelah 80 hari proses pengisian biji gandum pun
terjadi. Pada masa-masa ini tanaman gandum perlu terus diairi dengan lebih baik
hingga masa panen tiba sehingga hasilnya akan bagus.
BAB VI
PEMELIHARAAN TANAMAN
GANDUM
-PENYIANGAN DAN PENGAIRAN
Penyiangan dilakukan sebanyak duakali,yaitu pada umur 15 dan
28-30 hst.
Penyiangan dilakukan secara manual(hand weeding). Adapun
pemberianair/irigasi dilakukan dengan menyesuaikankondisi hujan. Gandum
tergolong tanamanyang tidak memerlukan banyak air. Kisarankebutuhan air per
musim adalah 254-400mm.Pemberian air dilakukan apabila tidak adahujan, yaitu dengan
cara menggenangisaluran disekeliling bedengan sehinggatanah di atas bedengan
cukup lembab.Pemberian air dilakukan setiap 2-3 minggu.Pada umur tanaman 45-65
hari, kondisi.tanah harus dijaga cukup lembab/basahkarena proses pengisian biji
berlangsungpada fase tersebut.
Varietas Unggul Gandum:
Dewata
Umur panen : ± 82 hari
Tipe batang : kompak
Warna biji : kuning
kecoklatan
Bobot 1000 biji : ± 46 g
Rata-rata hasil : 2,96 t/ha
Kandungan protein : 13,94%
Daerah sebaran : dianjurkan
-PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
Untuk dataran tinggi
(<1000 m dpl).Hama dan penyakit utama yang banyak menyerang
tanaman gandum adalah Ulat tanah, Aphids, Kepik hijau dan Jamur. Ulat tanah
menyerang pada malam hari saat umur tanaman 1-4 minggu. Sementara itu,Kepik hijau
umumnya menyerang saat pengisian biji sehingga biji menjadi hampa/malai
menjadi berwarna putih. Jamur menyerang saat curah hujan yang sangat tinggi
sehingga menyebabkan tanaman menjadi rebah. Ulat tanah dapat dikendalikan
dengan pemberian insektisida Furadan dengan dosis 20 kg/ha pada lubang
larikan saat tanam. Hama Aphids dapat dikendalikan dengan penyemprotan insektisida
Decis 2Agar dapat berproduksi maksimal, gandum perlu di beri pupuk secara
teratur. Kebutuhan pupuk gandum adalah urea 200 kg/ha, SP36 200 kg/ha serta KCl
100 kg/ha.
-PEMUPUKAAN
Pemupukan dilakukan 2- kali yaitu pada saat
tanaman berumur ±10 hari setelah tanam (hst) sebanyak 100 kg urea, 100 kg SP36
dan 50 kg KCl. Pemupukan kedua dilakukan pada saat tanaman berumur ±30 hst
dengan dosis yang sama yaitu 100 kg urea, 100 kg SP36 dan 50 kg Kcl. Pada saat
gandum sudah mulai berisi. maka dianjurkan juga memberikan pupuk daun.
-PENYULAMAN
Mengganti tanaman yang mati atau tidak jadi
dan rusak dengan benih /bibit yang baru .
-PEMBUMBUNAN
Pembumbunan yaitu membumbun
tanah disekitar tanaman berfungsi agar mudah menyerap unsur hara.
BAB VII
PEMANENAN/PEMUNGUTAN
HASIL TANAMAN GANDUM
Gandum siap dipanen apabila 80% dari
rumpun telah bermalai, batang dan daun
telah menguning serta biji sudah
mengeras. Umur panen bervariasi, antara
90-125 hari tergantung ketinggian tempat.
Semakin tinggi tempat maka umur
panennya juga semakin lama.
Panen sebaiknya dilakukan pada kondisi
cuaca cerah untuk memudahkan proses
perontokan biji. Panen dilakukan dengan
sabit bergerigi. Selanjutnya malai dijemur
dan dirontok dengan thresher khusus
gandum, atau dapat juga dengan mesin
thresher padi yang dimodifikasi terlebih
dahulu. Setelah perontokan selanjutnya
biji gandum dikeringkan dibawah sinar
matahari atau mesin pengering sebelum
diolah menjadi tepung terigu. Untuk
penepungan skala komersil dianjurkan
adanya uji mutu terlebih dahulu.
Penyiangan dan Pengairan Panen
BAB VIII PENANGANAN PASCA PANEN
Gandum merupakan komoditas penting untuk mendukung
pengembangan diversifikasi pangan. Permintaan gandum saat ini sebagai bahan
pangan terus meningkat. Pengembangan produksi gandum telah cukup berhasil
dilakukan di 8 propinsi. Keberhasilan pengembangan produksi gandum perlu
diikuti dengan penanganan pasca panen yang baik agar dapat menghasilkan gandum
yang berkualitas sesuai persyaratan mutu dan keamanan pangan. Untuk mendorong
dan memfasilitasi pengembangan pasca panen gandum mutlak diperlukan penerapan
teknologi pasca panen gandum. Sebagaimana kita ketahui, penurunan kuantitas dan
kualitas bahan pangan dapatterjadi selama penyimpanan di gudang yang disebabkan
oleh serangan serangga, tikus, burung dan mikroorganisme. Iklim negara kita
yang panas dan lerilbab, merupakan kondisi yang sangat baik bagi pertumbuhan
serangga hama dan mikroorganisme tersebut di atas sehingga mempercepat proses
deteriorisasi.
B. Tujuan Penanganan Pasca Panen
1. Menekan tingkat
kehilangan hasil karena susut, tercecer,
rusak dan sebagainya
2. Menghasilkan
gandum yang berkualitas sesuai persyaratan mutu dan keamanan pangan.
apakah prospek budidaya tanaman hortikultura saat ini bagus??
BalasHapus