BUDIDAYA TANAMAN UBI JALAR (Ipomoea batatas L.)
BAB I
RUANG LINGKUP DAN KARAKTERISTIK TANAMAN UBI JALAR
-SEJARAH TANAMAN
Ubi jalar atau ketela
rambat
(Ipomoea batatas L.)
adalah sejenis tanaman budidaya. Bagian yang dimanfaatkan adalah akarnya yang
membentuk umbi dengan kadar gizi (karbohidrat) yang tinggi. Di Afrika, umbi ubi
jalar menjadi salah satu sumber makanan pokok yang penting. Di Asia, selain
dimanfaatkan umbinya, daun muda ubi jalar juga dibuat sayuran. Terdapat pula
ubi jalar yang dijadikan tanaman hias karena keindahan daunnya.
Ubi jalar atau ketela rambat atau “sweet
potato” diduga berasal dari Benua Amerika. Para ahli botani dan pertanian
memperkirakan daerah asal tanaman ubi jalar adalah Selandia Baru, Polinesia,
dan Amerika bagian tengah. Nikolai Ivanovich Vavilov, seorang ahli botani
Soviet, memastikan daerah sentrum primer asal tanaman ubi jalar adalah Amerika
Tengah. Ubi jalar mulai menyebar ke seluruh dunia, terutama negara-negara
beriklim tropika pada abad ke-16. Orang-orang Spanyol menyebarkan ubi jalar ke
kawasan Asia, terutama Filipina, Jepang, dan Indonesia.
-ANIMO MASYARAKAT/KEBUTUHAN DI MASYARAKAT
PROSPEK DAN POTENSI UBI JALAR
Ubi
jalar memiliki peranan yang besar dalam pembangunan pertanian sehingga
prospeknya sangat cerah apabila dikelola dan dikembangkan dengan pola
agribisnis. Dinegara-negara yang sudah maju ubi jalar dipergunakan sebagai
bahan baku dalam kegiatan aneka industri seperti industri fermentasi, industri
tekstil, industri lem, industri kosmetika, industri farmasi, industri makanan
dan pembuatan sirup.
Ubi
jalar banyak diminta oleh negara-negara tetangga, namun hingga saat ini belum
dapat dipenuhi dikarenakan produktivitas yang masih rendah. Sementara itu
kebutuhan ubi jalar sebagai bahan baku industri seperti disebutkan diatas sudah
tidak dapat ditawar lagi ketersediaannya untuk kelancaran proses produksi.
Negara pengimport ubi jalar Indonesia adalah Singapura, Belanda, Amerika Serikat,
Jepang dan Malaysia.
Ubi
jalar permitaan dalam negripun tidak kalah besarnya dan semakin meningkat.
Didalam negri ubi jalar sudah sangat dikenal oleh masyarakat bahkan dibeberapa
tempat ubi jalar masih dipergunakan sebagai makanan pokok . Dalam kapasitas
sebagai bahan pangan, ubi jalar nerupakan sumber energi yang cukup besar
dibandingkan dengan padi dan jagung.
Ubi
jalar yang ditanam dalam luasan 1 hektar bisa menghasilkan sekitar 20 s/d 30
ton ubi. Dengan potensi yang sedemikian besar maka ubi jalar dapat dikembangkan
produktivitasnya untuk meningkatkan pendapatan.
-MANFAAT
DAN KEGUNAAN UBI JALAR
Ubi
jalar memiliki berbagai manfaat, sebagai bahan pangan ubi jalar bisa dimasak
dengan cara digoreng atau direbus. Di-Jepang ubi jalar bahkan dijadikan sebagai
makanan tradisional yang setaraf dengan pizza atau hamburger. Aneka olahan
makanan berbahan baku ubi jalar banyak dijumpai ditoko-toko sampai
resoran-restoran bertaraf international. Di Amerika serikat ubi jalar dijadikan
sebagai bahan pengganti kentang.
Ubi jalar dapat diolah menjadi berbagai macam
produk antara seperti dibuat tepung, permen, kripik, chips, snack, dan gula
fruktosa. Ubi jalar dapat pula dipergunakan sebagai bahan baku makanan olahan
seperti mie dan roti. Ubi jalar juga dapat dikemas dalam bentuk pasta yang
dipergunakan sebagai bahan baku industri makanan dan minuman.
Ubi
jalar diberbagai negara maju dipergunakan sebagai bahan baku dalam kegiatan
bermacam industri seperti industri tekstil, industri farmasi, industri
fermentasi, industri lem, kosmetika, dan pembuatan sirup. Di Amerika Serikat
ubi jalar diolah menjadi gula fruktosa yang digunakan sebagai bahan baku
industri minuman coca cola. Didalam negri ubi jalar digunakan sebagai bahan
baku dalam industri pembuatan saus.
Ubi jalar
memiliki limbah yang berupa batang dan daun dapat dimanfaatkan sebagai makanan
ternak. Limbah daun ubi jalar juga dapat dipergunakan sebagai makanan kelinci.
Pucuk-pucuk daun ubi muda yang masih segar dapat juga dimanfaatkan untuk
keperluan sayur.
KANDUNGAN GIZI
Ubi
jalar segar mentah memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi yaitu 562 g
kalium, 107 mg kalsium, 2,8 protein, kalori 53,00 kal, 5,565 SI vitamin A dan
32 mg vitamin C dalam tiap 100 gram. Seusai dimasak kandungan gizi berkurang
yaitu menjadi 2,6 mg kalsium, 94 mg kalium, 3.345 SI vitamin A dan 5 mg vitamin
C dalam tiap 100 gram.
MORFOLOGI TANAMAN UBI JALAR
Tanaman
yang dikenal dengen nama sweet potato ini, termasuk ke dalam tumbuhan yang
tumbuh hanya semusim yang memiliki bagian utama terdiri dari batang, umbi,
daun, bunga, dan buah. Berikut morfologi dari tanaman ubi jalar sebagai berikut
:
Batang
Tanaman
ubi jalar memiliki batang yang berbentuk bulat, berbuku-buku, tidak berkayu,
dan dengan tipe pertumbuhan secara merambat.
Pada umumnya tanaman ubi jalar memiliki batang
dengan panjang berkisar antara 2 hingga 3 meter.
Akan tetapi ukuran batang tanaman ubi jalar
tergantung dengan jenis dari masing-masing tanaman ubi jalar misalnya batang
yang besar, kecil, dan sedang. Selain itu, batang pada tanaman ubi jalar ada
yang berwarna hijau tua, dan ada pula yang berwarna keunguan.
Umbi
Umbi
pada tanaman ubi jalar memiliki bentuk bulat yang tidak rata, dan terkadang ada
pula yang berbentuk lonjong.
Biasanya umbi pada tanaman ubi jalar memiliki
berat ideal yang berkisar antara 200 hingga 300 gr per umbi.
Selain itu warna pada umbi tanaman ubi jalar
berbeda-beda, ada yang berwarna putih, kuning, bahkan ada pula umbi yang
berwarna keunguan dan memiliki kulit yang sangat tipis.
Daun
Daun
pada tanaman ubi jalar memiliki bentuk yang bulat dan lonjong dengan tepi daun
yang rata.
Daun pada tanaman ubi jalar juga memiliki
lekukan yang sangat dalam. Warna daun ubi jalar yaitu hijau tua dan terkadang
ada pula daun dengan warna yang agak kekuningan.
Bunga
Ubi
jalar memiliki bunga yang berbentuk menyerupai terompet dengan bunga yang
tersusun dari 5 (lima) helai daun mahkota, satu helai putik dan lima helai daun
bunga. Mahkota pada bunga ubi jalar berwarna putih.
Pagi hari merupakan waktu bagi bunga ubi jalar
untuk mekar, tepatnya pada pukul 04.00 hingga pukul 11.00. Apabila pada bunga
ubi jalar terjadi penyerbukan buatan, maka bunga akan membentuk buah.
Buah pada tanaman ubi
jalar
Ubi
jalar memiliki buah yang berbentuk bulat berkotak tiga, dengan kulit yang keras
dan memiliki biji. Buah akan terbentuk apabila terjadi penyerbukan.
TAKSONOMI UBI JALAR
Klasifikasi Tanaman Ubi Jalar
Kingdom: Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi: Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo: Convolvulales
Famili: Convolvulaceae
Genus :
Ipomea
Species
: Ipomea Batatas
VARIETAS TANAMAN UBI
JALAR
Di antranya;
CANGKUANG
Umur panen 4–4,5 bulan
Warna daging umbi kuning muda
Rasa umbi enak dan manis
Agak tahan hama lanas
Tahan penyakit kudis (scab)
SUKUH
Umur panen 4–4,5 bulan
daging umbi putih, rasa enak
kadar bahan kering 35,0%,
sangat baik untuk tepung dan pati ubi jalar
agak tahan boleng dan penyakit kudis
KIDAL
umur panen 4–4,5 bulan
daging umbi kuning tua, rasa enak-mani
bahan kering 31,00%
agak tahan hama boleng
tahan penyakit kudis
PAPUA PATIPPI
umur panen 4,5–6 bulan
daging umbi kuning pucat, rasa enak
bahan kering umbi 32,4%
agak tahan hama boleng dan
penyakit kudis
cocok untuk dataran tinggi
BETA 1
umur panen 4–4,5 bulan
daging umbi oranye tua, enak dan manis
kadar bahan kering 25,3%
beta karoten 12.032 µg/100g
agak tahan hama boleng
agak tahan penyakit kudis
ANTIN-1
Umur panen 4–4,5 bulan
warna umbi sembur ungu menarik
cocok untuk keripik
antosianin 33,89 mg/100 g
agak tahan boleng dan kudis
toleran kekeringan
MSU 03028-10 (Calon Varietas)
umur 4–4,5 bulan, rasa enak
daging umbi ungu;
kandungan antosianin 590,8 mg/100g
SARI
Umur panen 3,5–4 bulan
daging umbi kuning, rasa enak-manis,
kadar bahan kering 28,0%,
agak tahan hama boleng
tahan penyakit kudis
JAGO
umur panen
4–4,5 bulan
daging umbi kuning muda, rasa enak
kadar bahan kering 33,3%
agak tahan hama boleng
agak tahan penyakit kudis
PAPUA SOLOSSA
umur panen 4,5–6 bulan
daging umbi kuning tua, rasa enak
bahan kering umbi 32,8%
beta karoten 533,80 µg/100g
agak tahan hama boleng
tahan penyakit kudis
cocok untuk dataran tinggi
SAWENTAR
umur panen 4,5–6 bulan
daging umbi kuning tua, rasa enak
bahan kering 31%,
pati 33%
beta karoten 347,84 µg/100g
agak tahan boleng dan penyakit kudis
cocok untuk dataran tinggi
BETA 2
umur panen 4-4,5 bulan
daging umbi oranye, enak
kadar bahan kering 23,8%
beta karoten 4.629 µg/100 g
agak tahan hama boleng
agak tahan penyakit kudis
RIS 03065-03 (Calon Varietas)
umur panen 4–4,5 bulan
daging umbi ungu
kandungan antosianin 510,80 mg/100g
agak tahan boleng dan kudis
SYARAT
TUMBUH TANAMAN UBI JALAR
a. Syarat Tumbuh Tanah
-
Hampir setiap jenis tanah pertanian cocok untuk membudidayakan ubi
jalar. Jenis tanah yang paling baik adalah pasir berlempung, gembur, banyak
mengandung bahan organik, aerasi serta drainasenya baik. Penanaman ubi jalar
pada tanah kering dan pecah-pecah sering menyebabkan ubi jalar mudah terserang
hama penggerek (Cylas sp.). Sebaliknya, bila ditanam pada tanah yang mudah
becek atau berdrainase yang jelek, dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman ubi
jalar kerdil, ubi mudah busuk, kadar serat tinggi, dan bentuk ubi benjol.
- Derajat
keasaman tanah (pH) adalah 5,5-7,5. Sewaktu muda memerlukan kelembaban tanah
yang cukup.
- Ubi
jalar cocok ditanam di lahan tegalan atau sawah bekas tanaman padi, terutama
pada musim kemarau. Pada waktu muda tanaman membutuhkan tanah yang cukup
lembab. Oleh karena itu, untuk penanaman di musim kemarau harus tersedia air
yang memadai.
- Ketinggian Tempat
Tanaman
ubi jalar membutuhkan hawa panas dan udara yang lembab. Tanaman ubi jalar juga
dapat beradaptasi luas terhadap lingkungan tumbuh karena daerah penyebaran
terletak pada 300° LU dan 300° LS. Di Indonesia
yang beriklim tropik, tanaman ubi jalar cocok ditanam di dataran rendah hingga
ketinggian 500 m dpl. Di dataran tinggi dengan ketinggian 1.000 m dpl, ubi
jalar masih dapat tumbuh dengan baik, tetapi umur panen menjadi panjang dan
hasilnya rendah.
b. Syarat Tumbuh Iklim
-
Tanaman ubi jalar membutuhkan hawa panas dan udara yang lembab. Daerah
yang paling ideal untuk budidaya ubi jalar adalah daerah yang bersuhu 21-27 °C.
- Daerah yang mendapat sinar matahari 11-12
jam/hari merupakan daerah yang disukai. Pertumbuhan dan produksi yang optimal
untuk usaha tani ubi jalar tercapai pada musim kering (kemarau). Di tanah yang
kering (tegalan) waktu tanam yang baik untuk tanaman ubi jalar yaitu pada waktu
musim hujan, sedang pada tanah sawah waktu tanam yang baik yaitu sesudah
tanaman padi dipanen.
-
Tanaman ubi jalar dapat ditanam di daerah dengan curah hujan 500-5000
mm/tahun, optimalnya antara 750-1500 mm/tahun.
BAB II
PENYIAPAN LAHAN TANAMAN
UBI JALAR
1) Persiapan
Penyiapan lahan bagi ubi jalar sebaiknya
dilakukan pada saat tanah tidak terlalu basah atau tidak terlalu kering agar
strukturnya tidak rusak, lengket, atau keras.
Penyiapan lahan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a) Tanah diolah terlebih dahulu hingga gembur,
kemudian dibiarkan selama 1 minggu.
Tahap berikutnya, tanah dibentuk guludan-guludan.
b)
Tanah langsung diolah bersamaaan dengan pembuatan guludan-guludan.
2) Pembentukan Bedengan
Jika tanah yang akan ditanami ubi jalar adalah
tanah sawah maka pertama-tama jerami dibabat, lalu dibuat tumpukan selebar
60-100 cm. Kalau tanah yang dipergunakan adalah tanah tegalan maka bedengan
dibuat dengan jarak 1 meter.
Apabila penanaman dilakukan pada tanah-tanah
yang miring, maka pada musim hujan bedengan sebaiknya dibuat membujur sesuai
dengan miringnya tanah. Ukuran guludan
disesuaikan dengan keadaan tanah. Pada tanah yang ringan (pasir mengandung
liat) ukuran guludan adalah lebar bawah 60 cm, tinggi 30-40 cm, dan jarak antar
guludan 70-100 cm. Pada tanah pasir ukuran guludan adalah lebar bawah 40 cm,
tinggi 25-30 cm, dan jarak antar guludan 70-100 cm. Arah guludan sebaiknya
memanjang Utara-Selatan, dan ukuran panjang guludan disesuaikan dengan keadaan
lahan.
BAB III
PENYIAPAN BAHAN TANAMAN
UBI JALAR
PEMBIBITAN
Tanaman ubi jalar dapat diperbanyak secara
generatif dengan biji dan secara vegetatif berupa stek batang atau stek pucuk.
Perbanyakan tanaman secara generatif hanya dilakukan pada skala penelitian untuk
menghasilkan varietas baru.
PENYIAPAN
BIBIT
Teknik perbanyakan tanaman ubi jalar yang
sering dipraktekan adalah dengan stek batang atau stek pucuk. Bahan tanaman
(bibit) berupa stek pucuk atau stek batang harus memenuhi syarat sebagai
berikut:
a) Bibit
berasal dari varietas atau klon unggul.
b) Bahan
tanaman berumur 2 bulan atau lebih.
c) Pertumbuhan tanaman yang akan diambil steknya
dalam keadaan sehat, normal, dan tidak terlalu subur.
d) Ukuran panjang stek batang atau stek pucuk
antara 20-25 cm, ruas-ruasnya rapat dan buku-bukunya tidak berakar.
e)
Mengalami masa penyimpanan di tempat yang teduh selama 1-7 hari.
Bahan tanaman (stek) dapat berasal dari tanaman
produksi dan dari tunas-tunas ubi yang secara khusus disemai atau melalui
proses penunasan. Perbanyakan tanaman dengan stek batang atau stek pucuk secara
terus-menerus mempunyai kecenderungan penurunan hasil pada generasi-generasi
berikutnya. Oleh karena itu, setelah 3-5 generasi perbanyakan harus
diperbaharui dengan cara menanam atau menunaskan umbi untuk bahan perbanyakan.
BAB IV
PERLAKUAN BENIH TANAMAN
UBI JALAR
PERLAKUAN
BENIH
Tata cara penyiapan bahan tanaman (bibit) ubi
jalar dari tanaman produksi adalah sebagai berikut:
a)
Pilih tanaman ubi jalar yang sudah berumur 2 bulan atau lebih, keadaan
pertumbuhannya sehat dan normal.
b)
Potong batang tanaman untuk dijadikan stek batang atau stek pucuk
sepanjang 20-25 cm dengan menggunakan pisau yang tajam, dan dilakukan pada pagi
hari.
c)
Kumpulkan stek pada suatu tempat, kemudian buang sebagian daun-daunnya
untuk mengurangi penguapan yang berlebihan.
d) Ikat
bahan tanaman (bibit) rata-rata 100 stek/ikatan, lalu simpan di tempat yang
teduh selama 1-7 hari dengan tidak bertumpuk.
Bibit untuk tanaman ubi jalar ada dari
umbi/tunas dan stek. Ada berbagai jenis
atau varietas ubi jalar yang bisa ditanam baik warna putih, kuning, merah atau
varietas warna ungu. Namun melihat
peluang pasar yang cukup tinggi maka untuk saat ini dikembangkan adalah
varietas warna putih
BAB V
PENANAMAN
Penanaman dalam cara budidaya ubi jalar
dilakukan dengan membenamkan 2/3 bagian dari stek batang ke tanah. Dalam 1
bedengan, buat 2 baris tanaman dengan jarak antar tanaman dalam 1 baris adalah
sekitar 30 cm dan jarak antar baris yaitu 40 cm. Untuk 1 hektar, dibutuhkan
sekitar 36 ribu batang. Saat awal pertumbuhan, lakukan penyiraman pagi dan sore
untuk menjaga kelembaban tanah. Penyiraman dapat dihentikan ketika tanaman
mulai tumbuh dengan ciri keluarnya daun baru.
Jika tanaman ditanam di daerah dengan
intensitas hujan sekali dalam 2 minggu, Anda tidak perlu melakukan penyiraman
terus menerus karena sudah cukup asupan air. Pemeriksaan keseluruhan dilakukan
setelah 2-3 minggu penanaman.
BAB VI
PEMELIHARAAN TANAMAN UBI JALAR
1. PENYULAMAN
Selama
3 (tiga) minggu setelah ditanam, penanaman ubi jalar harus harus diamati
kontinu, terutama bibit yang mati atau tumbuh secara abnormal. Bibit yang mati
harus segera disulam. Cara menyulam adalah dengan mencabut bibit yang mati,
kemudian diganti dengan bibit yang baru, dengan menanam sepertiga bagian
pangkal setek ditimbun tanah.
Penyulaman
sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari, pada saat sinar matahari tidak
terlalu terik dan suhu udara tidak terlalu panas. Bibit (setek) untuk
penyulaman sebelumnya dipersiapkan atau ditanam ditempat yang teduh.
2. PENGAIRAN
Meskipun
tanaman ubi jalar tahan terhadap kekeringan, fase awal pertumbuhan memerlukan
ketersediaan air tanah yang memadai. Seusai tanam, tanah atau guludan tempat
pertanaman ubi jalar harus diairi, selama 15-30 menit hingga tanah cukup basah,
kemudian airnya dialirkan keseluruh pembuangan. Pengairan berikutnya masih
diperlukan secara kontinu hingga tanaman ubi jalar berumur 1-2 bulan. Pada
periode pembentukan dan perkembangan ubi, yaitu umur 2-3 minggu sebelum panen,
pengairan dikurangi atau dihentikan.
Waktu
pengairan yang paling baik adalah pada pagi atau sore hari. Di daerah yang
sumber airnya memadai, pengairan dapat dilakukan kontinu seminggu sekali. Hal
Yang penting diperhatikan dalam kegiatan pengairan adalah menghindari agar
tanah tidak terlalu becek (air menggenang).
.
3. PENYIANGAN
Pada
sistem tanam tanpa mulsa jerami, lahan penanaman ubi jalar biasanya mudah
ditumbuhi rumput liar (gulma). Gulma merupakan pesaing tanaman ubi jalar,
terutama dalam pemenuhan kebutuhan akan air, unsur hara, dan sinar matahaari.
Oleh karena itu, gulma harus segera disiangi. Bersama-sama kegiatan penyiangan
dilakukan pembumbunan, yaitu menggemburkan tanah guludan, kemudian ditimbunkan
pada guludan tersebut.
4. PEMBUMBUNAN
Penyiangan
dan pembubunan tanah biasanya dilakukan pada umur 1 bulan setelah tanam, kemudian
diulang saat tanaman berumur 2 bulan. Tata cara penyiangan dan pembumbunan
meliputi tahap-tahap sebagai berikut:
Bersihkan
rumput liar (gulma) dengan kored atau cangkul secara hati-hati agar tidak
merusak akar tanaman ubi jalar.
Gemburkan
tanah disekitar guludan dengan cara memotong lereng guludan, kemudian tanahnya
diturunkan ke dalam saluran antar guludan.
Timbunkan
kembali tanah ke guludan semula, kemudian lakukan pengairan hingga tanah cukup
basah.
.5.
PEMUPUKAN
Zat
hara yang terbawa atau terangkut pada saat panen ubi jalar cukup tinggi, yaitu
terdiri dari 70 kg N (± 156 kg urea), 20 kg P2O5 (±42 kg TSP), dan 110 kg K2O
(± 220 kg KCl) per hektar pada tingkat hasil 15 ton ubi basah. Pemupukan
bertujuan menggantikan unsur hara yang terangkut saat panen, menambah kesuburan
tanah, dan menyediakan unsur hara bagi tanaman.
Dosis
pupuk yang tepat harus berdasarkan hasil analisis tanah atau tanaman di daerah
setempat. Dosis pupuk yang dianjurkan secara umum adalah 45-90kg N/ha (100-200
kg urea/ha) ditambah 25 kg P2O5/ha (±50 kg TSP/ha) ditambah 50 kg K2O/ha (±100
kg Cl/ha).
Pemupukan
dapat dilakukan dengan sistem larikan (alur) dan sistem tugal. Pemupukan dengan
sistem larikan mula-mula buat larikan (alur) kecil di sepanjang guludan sejauh
7-10 cm dari batang tanaman, sedalam 5-7 cm, kemudian sebarkan pupuk secara
merata ke dalam larikan sambil ditimbun dengan tanah.
6. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
HAMA
PADA TANAMAN UBI JALAR
Jenis
hama sering menyerang tanaman ubi jalar yaitu Cylas foricarius, nematoda meloidogyne
sp., dan hama penggerek batang omphisa anastomasalis.
Seperti
yang sudah dijelaskan sebelumnya, hama dapat dikendalikan dengan menanam
varietas tahan, dalam hal ini cara tersebut dapat dilakukan untuk mengendalikan
hama tersebut.
Selain
itu, hama tanaman ubi jalar tesebut dapat pula dikendalikan dengan menggunakan
stek dari tanaman ubi jalar yang sehat dan tidak tertular penyakit dari tanaman
lainnya.
Sebelum
stek tersebut ditanam, sebaiknya dicelupkan ke dalam cairan insektisida marshal
terlebih dahulu sesuai dengan dosis yang dianjurkan selama 2 hingga 3 menit.
Pemberian furadan 3G dapat pula digunakan untuk mengendalikan hama tersebut
dengan larikan 5 hingga 7 cm dari barisan tanaman.
Selain
hal tersebut, pengendalian hama dapat dilakukan dengan pengairan yang cukup
pada tanaman ubi jalar, dan melakukan rotasi tanaman. Hama juga bisa berkurang
apabila tanaman ubi jalar dipanen pada waktu yang tepat atau tidak terlambat.
Untuk
mengurangi populasi hama, sebaiknya dalam budidaya tanaman ubi jalar, dalam
kurun waktu 5 tahun hanya diperkenankan untuk menanam satu kali saja, dan tidak
menanam tanaman ubi jalar dalam kurun waktu 2 tahun secara berturut-turut pada
areal yang sama.
Melakukan
pergiliran tanaman bertujuan agar siklus hidup dari hama C. Formicarius dapat
dihentikan. Cara lain untuk mencegah serangan hama, dapat dilakukan dengan
menanam tanaman tumpang sari seperti buncis, labu, dan lain sebagaianya.
PENYAKIT
PADA TANAMAN UBI JALAR
Salah
satu penyakit utama yang sering menyerang tanaman ubi jalar adalah kudis
(scab). Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Sphaceloma batatas (Elsinoe
batatas).
Penyakit
ini merupakan salah satu jenis penyakit yang berada di daerah tropis. Tanaman
yang terkena penyakit ini akan menurunkan hasil panennya hingga mencapai 30%.
Cendawan
sphaceloma batatas ini tumbuh dengan subur pada kondisi lingkungan yang lembab
dan dengan curah hujan yang cukup tinggi. Secara umum, tanaman ubi jalar
ditanam dengan menggunakan stek, dari stek tersebut cendawan ini dapat dengan
mudah menyerang tanaman ubi jalar.
Penyakit
ini juga dapat tumbuh subur pada kondisi cuaca dengan suhu 13 hingga 27 derajat
celcius.
Tanaman
yang terserang oleh penyakit ini ditandai dengan munculnya kudis pada daun
tanaman ubi jalar.
Pada
mulanya kudis tersebut berbentuk bercak bundar hingga bentuk elips pada batang
tanaman ubi jalar, kemudian pada serangan berat bercak tersebut berubah menjadi
berukuran 1 cm.
BAB VII
PEMANENAN/PEMUNGUTAN HASIL TANAMAN UBI JALAR
PEMANENAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar