Sabtu, 25 Februari 2017

BUDIDAYA TANAMAN UBI JALAR (Ipomoea batatas L.)
BAB I
RUANG LINGKUP DAN KARAKTERISTIK TANAMAN UBI JALAR
-SEJARAH TANAMAN
Ubi jalar atau ketela rambat (Ipomoea batatas L.) adalah sejenis tanaman budidaya. Bagian yang dimanfaatkan adalah akarnya yang membentuk umbi dengan kadar gizi (karbohidrat) yang tinggi. Di Afrika, umbi ubi jalar menjadi salah satu sumber makanan pokok yang penting. Di Asia, selain dimanfaatkan umbinya, daun muda ubi jalar juga dibuat sayuran. Terdapat pula ubi jalar yang dijadikan tanaman hias karena keindahan daunnya.
Ubi jalar atau ketela rambat atau “sweet potato” diduga berasal dari Benua Amerika. Para ahli botani dan pertanian memperkirakan daerah asal tanaman ubi jalar adalah Selandia Baru, Polinesia, dan Amerika bagian tengah. Nikolai Ivanovich Vavilov, seorang ahli botani Soviet, memastikan daerah sentrum primer asal tanaman ubi jalar adalah Amerika Tengah. Ubi jalar mulai menyebar ke seluruh dunia, terutama negara-negara beriklim tropika pada abad ke-16. Orang-orang Spanyol menyebarkan ubi jalar ke kawasan Asia, terutama Filipina, Jepang, dan Indonesia.

-ANIMO MASYARAKAT/KEBUTUHAN DI MASYARAKAT
PROSPEK DAN POTENSI UBI JALAR
  Ubi jalar memiliki peranan yang besar dalam pembangunan pertanian sehingga prospeknya sangat cerah apabila dikelola dan dikembangkan dengan pola agribisnis. Dinegara-negara yang sudah maju ubi jalar dipergunakan sebagai bahan baku dalam kegiatan aneka industri seperti industri fermentasi, industri tekstil, industri lem, industri kosmetika, industri farmasi, industri makanan dan pembuatan sirup.
  Ubi jalar banyak diminta oleh negara-negara tetangga, namun hingga saat ini belum dapat dipenuhi dikarenakan produktivitas yang masih rendah. Sementara itu kebutuhan ubi jalar sebagai bahan baku industri seperti disebutkan diatas sudah tidak dapat ditawar lagi ketersediaannya untuk kelancaran proses produksi. Negara pengimport ubi jalar Indonesia adalah Singapura, Belanda, Amerika Serikat, Jepang dan Malaysia.
  Ubi jalar permitaan dalam negripun tidak kalah besarnya dan semakin meningkat. Didalam negri ubi jalar sudah sangat dikenal oleh masyarakat bahkan dibeberapa tempat ubi jalar masih dipergunakan sebagai makanan pokok . Dalam kapasitas sebagai bahan pangan, ubi jalar nerupakan sumber energi yang cukup besar dibandingkan dengan padi dan jagung.
  Ubi jalar yang ditanam dalam luasan 1 hektar bisa menghasilkan sekitar 20 s/d 30 ton ubi. Dengan potensi yang sedemikian besar maka ubi jalar dapat dikembangkan produktivitasnya untuk meningkatkan pendapatan.
-MANFAAT DAN KEGUNAAN UBI JALAR
  Ubi jalar memiliki berbagai manfaat, sebagai bahan pangan ubi jalar bisa dimasak dengan cara digoreng atau direbus. Di-Jepang ubi jalar bahkan dijadikan sebagai makanan tradisional yang setaraf dengan pizza atau hamburger. Aneka olahan makanan berbahan baku ubi jalar banyak dijumpai ditoko-toko sampai resoran-restoran bertaraf international. Di Amerika serikat ubi jalar dijadikan sebagai bahan pengganti kentang.
Ubi jalar dapat diolah menjadi berbagai macam produk antara seperti dibuat tepung, permen, kripik, chips, snack, dan gula fruktosa. Ubi jalar dapat pula dipergunakan sebagai bahan baku makanan olahan seperti mie dan roti. Ubi jalar juga dapat dikemas dalam bentuk pasta yang dipergunakan sebagai bahan baku industri makanan dan minuman.
  Ubi jalar diberbagai negara maju dipergunakan sebagai bahan baku dalam kegiatan bermacam industri seperti industri tekstil, industri farmasi, industri fermentasi, industri lem, kosmetika, dan pembuatan sirup. Di Amerika Serikat ubi jalar diolah menjadi gula fruktosa yang digunakan sebagai bahan baku industri minuman coca cola. Didalam negri ubi jalar digunakan sebagai bahan baku dalam industri pembuatan saus.
  Ubi jalar memiliki limbah yang berupa batang dan daun dapat dimanfaatkan sebagai makanan ternak. Limbah daun ubi jalar juga dapat dipergunakan sebagai makanan kelinci. Pucuk-pucuk daun ubi muda yang masih segar dapat juga dimanfaatkan untuk keperluan sayur.
KANDUNGAN GIZI
  Ubi jalar segar mentah memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi yaitu 562 g kalium, 107 mg kalsium, 2,8 protein, kalori 53,00 kal, 5,565 SI vitamin A dan 32 mg vitamin C dalam tiap 100 gram. Seusai dimasak kandungan gizi berkurang yaitu menjadi 2,6 mg kalsium, 94 mg kalium, 3.345 SI vitamin A dan 5 mg vitamin C dalam tiap 100 gram.


MORFOLOGI TANAMAN UBI JALAR
 Tanaman yang dikenal dengen nama sweet potato ini, termasuk ke dalam tumbuhan yang tumbuh hanya semusim yang memiliki bagian utama terdiri dari batang, umbi, daun, bunga, dan buah. Berikut morfologi dari tanaman ubi jalar sebagai berikut :
Batang
 Tanaman ubi jalar memiliki batang yang berbentuk bulat, berbuku-buku, tidak berkayu, dan dengan tipe pertumbuhan secara merambat.
Pada umumnya tanaman ubi jalar memiliki batang dengan panjang berkisar antara 2 hingga 3 meter.
Akan tetapi ukuran batang tanaman ubi jalar tergantung dengan jenis dari masing-masing tanaman ubi jalar misalnya batang yang besar, kecil, dan sedang. Selain itu, batang pada tanaman ubi jalar ada yang berwarna hijau tua, dan ada pula yang berwarna keunguan.
Umbi
 Umbi pada tanaman ubi jalar memiliki bentuk bulat yang tidak rata, dan terkadang ada pula yang berbentuk lonjong.
Biasanya umbi pada tanaman ubi jalar memiliki berat ideal yang berkisar antara 200 hingga 300 gr per umbi.
Selain itu warna pada umbi tanaman ubi jalar berbeda-beda, ada yang berwarna putih, kuning, bahkan ada pula umbi yang berwarna keunguan dan memiliki kulit yang sangat tipis.
Daun
  Daun pada tanaman ubi jalar memiliki bentuk yang bulat dan lonjong dengan tepi daun yang rata.
Daun pada tanaman ubi jalar juga memiliki lekukan yang sangat dalam. Warna daun ubi jalar yaitu hijau tua dan terkadang ada pula daun dengan warna yang agak kekuningan.
Bunga
 Ubi jalar memiliki bunga yang berbentuk menyerupai terompet dengan bunga yang tersusun dari 5 (lima) helai daun mahkota, satu helai putik dan lima helai daun bunga. Mahkota pada bunga ubi jalar berwarna putih.
Pagi hari merupakan waktu bagi bunga ubi jalar untuk mekar, tepatnya pada pukul 04.00 hingga pukul 11.00. Apabila pada bunga ubi jalar terjadi penyerbukan buatan, maka bunga akan membentuk buah.
Buah pada tanaman ubi jalar
  Ubi jalar memiliki buah yang berbentuk bulat berkotak tiga, dengan kulit yang keras dan memiliki biji. Buah akan terbentuk apabila terjadi penyerbukan.


TAKSONOMI UBI JALAR
Klasifikasi Tanaman Ubi Jalar
Kingdom: Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi: Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo: Convolvulales
Famili: Convolvulaceae
Genus  : Ipomea
Species  : Ipomea Batatas

VARIETAS TANAMAN UBI JALAR
Di antranya;
CANGKUANG
Umur panen 4–4,5 bulan
Warna daging umbi kuning muda
Rasa umbi enak dan manis
Agak tahan hama lanas
Tahan penyakit kudis (scab)
SUKUH
Umur panen 4–4,5 bulan
daging umbi putih, rasa enak
kadar bahan kering 35,0%,
sangat baik untuk tepung dan pati ubi jalar
agak tahan boleng dan penyakit kudis
KIDAL
umur panen 4–4,5 bulan
daging umbi kuning tua, rasa enak-mani
bahan kering 31,00%
agak tahan hama boleng
tahan penyakit kudis
PAPUA PATIPPI
umur panen 4,5–6 bulan
daging umbi kuning pucat, rasa enak
bahan kering umbi 32,4%
agak tahan hama boleng dan
penyakit kudis
cocok untuk dataran tinggi
BETA 1
umur panen 4–4,5 bulan
daging umbi oranye tua, enak dan manis
kadar bahan kering 25,3%
beta karoten 12.032 µg/100g
agak tahan hama boleng
agak tahan penyakit kudis
ANTIN-1
Umur panen 4–4,5 bulan
warna umbi sembur ungu menarik
cocok untuk keripik
antosianin 33,89 mg/100 g
agak tahan boleng dan kudis
toleran kekeringan
MSU 03028-10 (Calon Varietas)
umur 4–4,5 bulan, rasa enak
daging umbi ungu;
kandungan antosianin 590,8 mg/100g
SARI
Umur panen 3,5–4 bulan
daging umbi kuning, rasa enak-manis,
kadar bahan kering 28,0%,
agak tahan hama boleng
tahan penyakit kudis
JAGO
umur panen  4–4,5 bulan
daging umbi kuning muda, rasa enak
kadar bahan kering 33,3%
agak tahan hama boleng
agak tahan penyakit kudis
PAPUA SOLOSSA
umur panen 4,5–6 bulan
daging umbi kuning tua, rasa enak
bahan kering umbi 32,8%
beta karoten 533,80 µg/100g
agak tahan hama boleng
tahan penyakit kudis
cocok untuk dataran tinggi
SAWENTAR
umur panen 4,5–6 bulan
daging umbi kuning tua, rasa enak
bahan kering 31%,
pati 33%
beta karoten 347,84 µg/100g
agak tahan boleng dan penyakit kudis
cocok untuk dataran tinggi
BETA 2
umur panen 4-4,5 bulan
daging umbi oranye, enak
kadar bahan kering 23,8%
beta karoten 4.629 µg/100 g
agak tahan hama boleng
agak tahan penyakit kudis
RIS 03065-03 (Calon Varietas)
umur panen 4–4,5 bulan
daging umbi ungu
kandungan antosianin 510,80 mg/100g
agak tahan boleng dan kudis
SYARAT TUMBUH TANAMAN UBI JALAR
a. Syarat Tumbuh Tanah
-   Hampir setiap jenis tanah pertanian cocok untuk membudidayakan ubi jalar. Jenis tanah yang paling baik adalah pasir berlempung, gembur, banyak mengandung bahan organik, aerasi serta drainasenya baik. Penanaman ubi jalar pada tanah kering dan pecah-pecah sering menyebabkan ubi jalar mudah terserang hama penggerek (Cylas sp.). Sebaliknya, bila ditanam pada tanah yang mudah becek atau berdrainase yang jelek, dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman ubi jalar kerdil, ubi mudah busuk, kadar serat tinggi, dan bentuk ubi benjol.
-  Derajat keasaman tanah (pH) adalah 5,5-7,5. Sewaktu muda memerlukan kelembaban tanah yang cukup.
-  Ubi jalar cocok ditanam di lahan tegalan atau sawah bekas tanaman padi, terutama pada musim kemarau. Pada waktu muda tanaman membutuhkan tanah yang cukup lembab. Oleh karena itu, untuk penanaman di musim kemarau harus tersedia air yang memadai.
-   Ketinggian Tempat
  Tanaman ubi jalar membutuhkan hawa panas dan udara yang lembab. Tanaman ubi jalar juga dapat beradaptasi luas terhadap lingkungan tumbuh karena daerah penyebaran
terletak pada 300° LU dan 300° LS. Di Indonesia yang beriklim tropik, tanaman ubi jalar cocok ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 500 m dpl. Di dataran tinggi dengan ketinggian 1.000 m dpl, ubi jalar masih dapat tumbuh dengan baik, tetapi umur panen menjadi panjang dan hasilnya rendah.
b. Syarat Tumbuh Iklim
-  Tanaman ubi jalar membutuhkan hawa panas dan udara yang lembab. Daerah yang paling ideal untuk budidaya ubi jalar adalah daerah yang bersuhu 21-27 °C.
- Daerah yang mendapat sinar matahari 11-12 jam/hari merupakan daerah yang disukai. Pertumbuhan dan produksi yang optimal untuk usaha tani ubi jalar tercapai pada musim kering (kemarau). Di tanah yang kering (tegalan) waktu tanam yang baik untuk tanaman ubi jalar yaitu pada waktu musim hujan, sedang pada tanah sawah waktu tanam yang baik yaitu sesudah tanaman padi dipanen.
-  Tanaman ubi jalar dapat ditanam di daerah dengan curah hujan 500-5000 mm/tahun, optimalnya antara 750-1500 mm/tahun.
BAB II
PENYIAPAN LAHAN TANAMAN UBI JALAR
1)  Persiapan
Penyiapan lahan bagi ubi jalar sebaiknya dilakukan pada saat tanah tidak terlalu basah atau tidak terlalu kering agar strukturnya tidak rusak, lengket, atau keras.  Penyiapan lahan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a) Tanah diolah terlebih dahulu hingga gembur, kemudian dibiarkan selama  1 minggu. Tahap berikutnya, tanah dibentuk guludan-guludan.
b)   Tanah langsung diolah bersamaaan dengan pembuatan guludan-guludan.
2)   Pembentukan Bedengan
Jika tanah yang akan ditanami ubi jalar adalah tanah sawah maka pertama-tama jerami dibabat, lalu dibuat tumpukan selebar 60-100 cm. Kalau tanah yang dipergunakan adalah tanah tegalan maka bedengan dibuat dengan jarak 1 meter.
Apabila penanaman dilakukan pada tanah-tanah yang miring, maka pada musim hujan bedengan sebaiknya dibuat membujur sesuai dengan miringnya tanah.  Ukuran guludan disesuaikan dengan keadaan tanah. Pada tanah yang ringan (pasir mengandung liat) ukuran guludan adalah lebar bawah 60 cm, tinggi 30-40 cm, dan jarak antar guludan 70-100 cm. Pada tanah pasir ukuran guludan adalah lebar bawah 40 cm, tinggi 25-30 cm, dan jarak antar guludan 70-100 cm. Arah guludan sebaiknya memanjang Utara-Selatan, dan ukuran panjang guludan disesuaikan dengan keadaan lahan.

BAB III
PENYIAPAN BAHAN TANAMAN UBI JALAR
  PEMBIBITAN
Tanaman ubi jalar dapat diperbanyak secara generatif dengan biji dan secara vegetatif berupa stek batang atau stek pucuk. Perbanyakan tanaman secara generatif hanya dilakukan pada skala penelitian untuk menghasilkan varietas baru.
 PENYIAPAN BIBIT
Teknik perbanyakan tanaman ubi jalar yang sering dipraktekan adalah dengan stek batang atau stek pucuk. Bahan tanaman (bibit) berupa stek pucuk atau stek batang harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a)   Bibit berasal dari varietas atau klon unggul.
b)  Bahan tanaman berumur  2 bulan atau lebih.
c)  Pertumbuhan tanaman yang akan diambil steknya dalam keadaan sehat, normal, dan tidak terlalu subur.
d) Ukuran panjang stek batang atau stek pucuk antara 20-25 cm, ruas-ruasnya rapat dan buku-bukunya tidak berakar.
e)   Mengalami masa penyimpanan di tempat yang teduh selama 1-7 hari.
Bahan tanaman (stek) dapat berasal dari tanaman produksi dan dari tunas-tunas ubi yang secara khusus disemai atau melalui proses penunasan. Perbanyakan tanaman dengan stek batang atau stek pucuk secara terus-menerus mempunyai kecenderungan penurunan hasil pada generasi-generasi berikutnya. Oleh karena itu, setelah 3-5 generasi perbanyakan harus diperbaharui dengan cara menanam atau menunaskan umbi untuk bahan perbanyakan.

                                                               BAB IV
PERLAKUAN BENIH TANAMAN UBI JALAR
 PERLAKUAN  BENIH
Tata cara penyiapan bahan tanaman (bibit) ubi jalar dari tanaman produksi adalah sebagai berikut:
a)   Pilih tanaman ubi jalar yang sudah berumur 2 bulan atau lebih, keadaan pertumbuhannya    sehat dan normal.
b)   Potong batang tanaman untuk dijadikan stek batang atau stek pucuk sepanjang 20-25 cm dengan menggunakan pisau yang tajam, dan dilakukan pada pagi hari.
c)   Kumpulkan stek pada suatu tempat, kemudian buang sebagian daun-daunnya untuk mengurangi penguapan yang berlebihan.
d)   Ikat bahan tanaman (bibit) rata-rata 100 stek/ikatan, lalu simpan di tempat yang teduh selama 1-7 hari dengan tidak bertumpuk.
Bibit untuk tanaman ubi jalar ada dari umbi/tunas dan stek.  Ada berbagai jenis atau varietas ubi jalar yang bisa ditanam baik warna putih, kuning, merah atau varietas warna ungu.  Namun melihat peluang pasar yang cukup tinggi maka untuk saat ini dikembangkan adalah varietas warna putih

                                                                   BAB V
PENANAMAN
   Penanaman dalam cara budidaya ubi jalar dilakukan dengan membenamkan 2/3 bagian dari stek batang ke tanah. Dalam 1 bedengan, buat 2 baris tanaman dengan jarak antar tanaman dalam 1 baris adalah sekitar 30 cm dan jarak antar baris yaitu 40 cm. Untuk 1 hektar, dibutuhkan sekitar 36 ribu batang. Saat awal pertumbuhan, lakukan penyiraman pagi dan sore untuk menjaga kelembaban tanah. Penyiraman dapat dihentikan ketika tanaman mulai tumbuh dengan ciri keluarnya daun baru.
 Jika tanaman ditanam di daerah dengan intensitas hujan sekali dalam 2 minggu, Anda tidak perlu melakukan penyiraman terus menerus karena sudah cukup asupan air. Pemeriksaan keseluruhan dilakukan setelah 2-3 minggu penanaman.

 

BAB VI
PEMELIHARAAN TANAMAN UBI JALAR
 1. PENYULAMAN
Selama 3 (tiga) minggu setelah ditanam, penanaman ubi jalar harus harus diamati kontinu, terutama bibit yang mati atau tumbuh secara abnormal. Bibit yang mati harus segera disulam. Cara menyulam adalah dengan mencabut bibit yang mati, kemudian diganti dengan bibit yang baru, dengan menanam sepertiga bagian pangkal setek ditimbun tanah.
Penyulaman sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari, pada saat sinar matahari tidak terlalu terik dan suhu udara tidak terlalu panas. Bibit (setek) untuk penyulaman sebelumnya dipersiapkan atau ditanam ditempat yang teduh.
 2. PENGAIRAN
Meskipun tanaman ubi jalar tahan terhadap kekeringan, fase awal pertumbuhan memerlukan ketersediaan air tanah yang memadai. Seusai tanam, tanah atau guludan tempat pertanaman ubi jalar harus diairi, selama 15-30 menit hingga tanah cukup basah, kemudian airnya dialirkan keseluruh pembuangan. Pengairan berikutnya masih diperlukan secara kontinu hingga tanaman ubi jalar berumur 1-2 bulan. Pada periode pembentukan dan perkembangan ubi, yaitu umur 2-3 minggu sebelum panen, pengairan dikurangi atau dihentikan.
Waktu pengairan yang paling baik adalah pada pagi atau sore hari. Di daerah yang sumber airnya memadai, pengairan dapat dilakukan kontinu seminggu sekali. Hal Yang penting diperhatikan dalam kegiatan pengairan adalah menghindari agar tanah tidak terlalu becek (air menggenang).
. 3. PENYIANGAN
Pada sistem tanam tanpa mulsa jerami, lahan penanaman ubi jalar biasanya mudah ditumbuhi rumput liar (gulma). Gulma merupakan pesaing tanaman ubi jalar, terutama dalam pemenuhan kebutuhan akan air, unsur hara, dan sinar matahaari. Oleh karena itu, gulma harus segera disiangi. Bersama-sama kegiatan penyiangan dilakukan pembumbunan, yaitu menggemburkan tanah guludan, kemudian ditimbunkan pada guludan tersebut.
 4. PEMBUMBUNAN
Penyiangan dan pembubunan tanah biasanya dilakukan pada umur 1 bulan setelah tanam, kemudian diulang saat tanaman berumur 2 bulan. Tata cara penyiangan dan pembumbunan meliputi tahap-tahap sebagai berikut:
Bersihkan rumput liar (gulma) dengan kored atau cangkul secara hati-hati agar tidak merusak akar tanaman ubi jalar.
Gemburkan tanah disekitar guludan dengan cara memotong lereng guludan, kemudian tanahnya diturunkan ke dalam saluran antar guludan.
Timbunkan kembali tanah ke guludan semula, kemudian lakukan pengairan hingga tanah cukup basah.
.5. PEMUPUKAN
Zat hara yang terbawa atau terangkut pada saat panen ubi jalar cukup tinggi, yaitu terdiri dari 70 kg N (± 156 kg urea), 20 kg P2O5 (±42 kg TSP), dan 110 kg K2O (± 220 kg KCl) per hektar pada tingkat hasil 15 ton ubi basah. Pemupukan bertujuan menggantikan unsur hara yang terangkut saat panen, menambah kesuburan tanah, dan menyediakan unsur hara bagi tanaman.
Dosis pupuk yang tepat harus berdasarkan hasil analisis tanah atau tanaman di daerah setempat. Dosis pupuk yang dianjurkan secara umum adalah 45-90kg N/ha (100-200 kg urea/ha) ditambah 25 kg P2O5/ha (±50 kg TSP/ha) ditambah 50 kg K2O/ha (±100 kg Cl/ha).
Pemupukan dapat dilakukan dengan sistem larikan (alur) dan sistem tugal. Pemupukan dengan sistem larikan mula-mula buat larikan (alur) kecil di sepanjang guludan sejauh 7-10 cm dari batang tanaman, sedalam 5-7 cm, kemudian sebarkan pupuk secara merata ke dalam larikan sambil ditimbun dengan tanah.
 6. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
HAMA PADA TANAMAN UBI JALAR
Jenis hama sering menyerang tanaman ubi jalar yaitu Cylas foricarius, nematoda meloidogyne sp., dan hama penggerek batang omphisa anastomasalis.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, hama dapat dikendalikan dengan menanam varietas tahan, dalam hal ini cara tersebut dapat dilakukan untuk mengendalikan hama tersebut.
Selain itu, hama tanaman ubi jalar tesebut dapat pula dikendalikan dengan menggunakan stek dari tanaman ubi jalar yang sehat dan tidak tertular penyakit dari tanaman lainnya.
Sebelum stek tersebut ditanam, sebaiknya dicelupkan ke dalam cairan insektisida marshal terlebih dahulu sesuai dengan dosis yang dianjurkan selama 2 hingga 3 menit. Pemberian furadan 3G dapat pula digunakan untuk mengendalikan hama tersebut dengan larikan 5 hingga 7 cm dari barisan tanaman.
Selain hal tersebut, pengendalian hama dapat dilakukan dengan pengairan yang cukup pada tanaman ubi jalar, dan melakukan rotasi tanaman. Hama juga bisa berkurang apabila tanaman ubi jalar dipanen pada waktu yang tepat atau tidak terlambat.
Untuk mengurangi populasi hama, sebaiknya dalam budidaya tanaman ubi jalar, dalam kurun waktu 5 tahun hanya diperkenankan untuk menanam satu kali saja, dan tidak menanam tanaman ubi jalar dalam kurun waktu 2 tahun secara berturut-turut pada areal yang sama.
Melakukan pergiliran tanaman bertujuan agar siklus hidup dari hama C. Formicarius dapat dihentikan. Cara lain untuk mencegah serangan hama, dapat dilakukan dengan menanam tanaman tumpang sari seperti buncis, labu, dan lain sebagaianya.
PENYAKIT PADA TANAMAN UBI JALAR
Salah satu penyakit utama yang sering menyerang tanaman ubi jalar adalah kudis (scab). Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Sphaceloma batatas (Elsinoe batatas).
Penyakit ini merupakan salah satu jenis penyakit yang berada di daerah tropis. Tanaman yang terkena penyakit ini akan menurunkan hasil panennya hingga mencapai 30%.
Cendawan sphaceloma batatas ini tumbuh dengan subur pada kondisi lingkungan yang lembab dan dengan curah hujan yang cukup tinggi. Secara umum, tanaman ubi jalar ditanam dengan menggunakan stek, dari stek tersebut cendawan ini dapat dengan mudah menyerang tanaman ubi jalar.
Penyakit ini juga dapat tumbuh subur pada kondisi cuaca dengan suhu 13 hingga 27 derajat celcius.
Tanaman yang terserang oleh penyakit ini ditandai dengan munculnya kudis pada daun tanaman ubi jalar.
Pada mulanya kudis tersebut berbentuk bercak bundar hingga bentuk elips pada batang tanaman ubi jalar, kemudian pada serangan berat bercak tersebut berubah menjadi berukuran 1 cm.

BAB VII
PEMANENAN/PEMUNGUTAN HASIL TANAMAN UBI JALAR
PEMANENAN

Setelah melakukan cara budidaya ubi jalar, lakukan pemanenan ketika ketela rambat tersebut telah berumur sekitar 3,5-4 bulan. Ketika memanen, perhatikan mengenai cuaca saat itu. Hindari pemanenan ketika musim hujan deras karena akan membuat umbi membusuk.

Sebaiknya panen dilakukan maksimal 7 hari setelah hujan terjadi. Budidaya Anda akan dikatakan berhasil jika 1 bibit tanaman dapat menghasilkan minimal 1 kg ubi jalar dan total dapat mencapai lebih dari 25 ton per hektar bahkan dapat mencapai 30-40 ton/ hektar untuk varietas tertentu. Sortir dan simpan di karung di tempat kering




Tidak ada komentar:

Posting Komentar